Sejumlah peristiwa terjadi pada Selasa (10/11) mulai dari pidato Putin yang mengutip ayat Alquran hingga Biden menyebut Trump memalukan. Semua dirangkum dalam kilas internasional.
Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mengutip ayat Alquran alam pidato saat memperingati Hari Persatuan Nasional Rusia pada 4 November lalu.
Menurut situs msdernet.xyz, Putin berpidato di acara yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai agama melalui konferensi video. Melansir AhlulBayt News Agency (ABNA) 24, Putin membaca terjemahan Surat Asy-Syura ayat 23 dengan terjemahan berbahasa Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Surat Asy-Syura ayat 23, Allah SWT berfirman: "Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hambaNya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta ke padamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri".
Selain itu, dia juga mengutip Surat al-Nahl ayat 128:
"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan".
Lihat juga:Erdogan, Merkel, hingga Macron Beri Selamat ke Joe Biden |
Sejumlah media asing turut menyoroti kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab ke Indonesia pada Selasa (10/11).
Media asal Amerika Serikat, Associated Press, membahas kepulangan Rizieq setelah mengasingkan diri selama tiga tahun di Arab Saudi karena tersandung tuntutan pidana, termasuk kasus pornografi.
"Ulama Indonesia terkenal kembali dari 3 tahun pengasingan di Saudi," demikian judul berita Associated Press.
Dalam berita yang ditulis hari ini, media yang bermarkas di New York tersebut menyoroti ribuan pendukung Rizieq dari mulai pria, wanita, hingga anak-anak yang mayoritas mengenakan jubah putih sembari meneriakkan "Tuhan Maha Besar (Allahu Akbar)".
Mereka berkumpul memenuhi jalan utama menuju gerbang kedatangan Bandara Soekarno-Hatta dan menghambat lalu lintas di sepanjang jalan menuju bandara.
Lebih lanjut, Associated Press juga menyoroti sederet tuduhan yang menyertai kepergian Rizieq ke Arab Saudi pada 2017 lalu.
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengatakan penolakan Donald Trump untuk mengakui kekalahan dalam Pilpres AS memalukan. Biden menyebut sikap Trump tersebut tak membantu proses transisi.
"Saya hanya berpikir itu memalukan, sejujurnya," kata Biden ketika ditanya apa pendapatnya tentang penolakan Trump untuk mengakui kekalahan, seperti dilansir dari AFP, Rabu (11/11).
"Bagaimana saya bisa mengatakan ini dengan bijaksana. "Saya pikir itu tidak akan membantu warisan presiden," kata Biden kepada wartawan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware.
Namun, Bidden mengatakan penolakan Trump tak akan mempengaruhi pemerintahan AS yang baru di bawah kepemimpinannya.
"Saya pikir pada akhirnya, semuanya akan membuahkan hasil pada tanggal 20 Januari, dan antara sekarang dan nanti, harapan dan harapan saya adalah bahwa orang Amerika benar-benar tahu, dan memahami bahwa telah ada transisi," ujarnya.
(evn)