Keluarga Bantah WNI Wafat di Inggris Akibat Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2020 19:40 WIB
Pihak keluarga menyebut seorang perempuan WNI yang wafat di Inggris akibat penurunan fungsi ginjal dan bukan infeksi Covid-19.
Ilustrasi. Pihak keluarga menyebut seorang perempuan WNI yang wafat di Inggris akibat penurunan fungsi ginjal dan bukan infeksi Covid-19. (iStockphoto/wingedwolf)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak keluarga membantah laporan tentang seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal di Inggris akibat terinfeksi virus corona (Covid-19).

Menurut penuturan anak dari mendiang, Nur Faddhila Queny, sang ibu wafat akibat penurunan fungsi ginjal.

Dia sekaligus membantah kabar yang disampaikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di London. Menurut Queny, mendiang ibunya yang bersuamikan warga Inggris bukan meninggal dunia akibat Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu saya tidak meninggal karena Covid-19. Karena sejak masuk rumah sakit sampai meninggal akibat penurunan fungsi ginjal," kata Queny kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/11).

Menurut Queny, sang ibu saat dirawat di rumah sakit sempat satu kamar dengan seorang pasien yang belakangan dinyatakan positif Covid-19. Namun, dia memastikan bahwa ibunya tidak mengalami komplikasi akibat infeksi virus corona.

"Sampai meninggal belum sempat di swab. Sekarang jenazahnya masih di Inggris," kata Queny.

Sang adik, Abigail, yang mendampingi sang ibu saat dirawat hingga wafat di Inggris juga membantah kabar itu.

Menurut dia, sang ibu pertama kali dirawat di rumah sakit akibat penurunan fungsi ginjal di Rumah Sakit Medway, Chatham, Kent. Saat itu, kata dia, sang ibu dimasukkan ke dalam ruang rawat inap massal, yang salah satu pasiennya belakangan diketahui positif Covid-19.

"Itu ketahuan sekitar 27, 28 Oktober. Tapi oleh dokter enggak di swab karena katanya jaraknya jauh," kata Abigail.

Setelah itu, lanjut Abigail, sang ibu dirujuk ke dokter spesialis ginjal di Rumah Sakit Canterbury, Kent. Namun, karena kondisi kesehatannya terus menurun, sang ibu akhirnya wafat.

Sampai saat ini pihak keluarga berharap jasad mendiang bisa dikremasi dan kemudian abunya dibawa ke Indonesia. Namun, hal itu masih terkendala karena Inggris kembali menerapkan penguncian wilayah untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19.

"Pihak KBRI sudah meminta maaf kepada saya atas informasi itu," ujar Abigail.

Counsellor KBRI London, Hartyo Harkomoyo, sebelumnya sempat menyatakan mendiang wafat akibat gagal ginjal dan terinfeksi Covid-19. KBRI juga menyatakan siap membantu keluarga untuk pengurusan jenazah mendiang.

(ayp/ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER