Pandemi, Palestina Bakal Batasi Perayaan Natal di Bethlehem

CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2020 22:54 WIB
Palestina menganjurkan membatasi peringatan Hari Natal tahun ini di Bethlehem, Tepi Barat, karena khawatir dengan kasus Covid-19.
Ilustrasi peringatan malam Natal di Bethlehem. (HAZEM BADER / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan Palestina menganjurkan untuk membatasi peringatan Hari Natal tahun ini di Bethlehem, Tepi Barat, karena khawatir dengan lonjakan kasus Virus Corona (Covid-19).

Seperti dilansir Associated Press, Senin (23/11), peringatan Hari Natal di Bethlehem yang disebut sebagai kota kelahiran Yesus kerap dihadiri oleh ribuan orang dari seluruh dunia.

Akibat pandemi, Kementerian Kesehatan Palestina membatasi kegiatan yang biasanya dilakukan di Alun-alun Manger untuk 50 orang saja. Sedangkan lampu yang disematkan pada pohon Natal yang akan diletakkan di Bethlehem, serta seluruh rumah makan, diwajibkan tutup pukul 21.00 waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu juga dengan peserta peringatan Malam Natal yang harus dibatasi.

Keputusan itu akan berdampak langsung terhadap industri pariwisata di Bethlehem. Sebab, perekonomian di Bethlehem akan kembali bergairah ketika sejumlah hotel, restoran hingga toko cendera mata diserbu oleh para turis yang ingin melihat langsung perayaan Natal di kota itu.

Tingkat hunian tempat penginapan di Bethlehem sudah terlebih dulu anjlok akibat pembatasan dan penguncian wilayah saat pandemi.

Apalagi Israel sampai saat ini juga masih melarang kedatangan turis asing, sehingga hal itu bakal menjadi pukulan berat bagi perekonomian di Bethlehem.

Di sisi lain, kasus infeksi Covid-19 di Tepi Barat terus melonjak, sementara di Israel jumlah infeksi juga meningkat secara perlahan akibat penguncian wilayah yang diterapkan pada September lalu.

Pemerintah Israel juga menetapkan kota Nazareth, yang disebut sebagai tempat Yesus menghabiskan masa kecil, sebagai kawasan terbatas. Hal itu membuat proses keluar masuk di kota itu akan dijaga ketat oleh aparat Israel.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER