Boris Johnson Janji Tak Selak Antrean Vaksin Covid-19

CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2020 01:37 WIB
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, berjanji tak akan menyelak antrean warga yang paling membutuhkan vaksin Covid-19.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, berjanji tak akan menyelak antrean warga yang paling membutuhkan vaksin Covid-19. (AFP/Tolga Akmen)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, berjanji tak akan menyelak antrean warga yang paling membutuhkan vaksin Covid-19.

"[Johnson] tak akan mengambil vaksin yang seharusnya untuk orang yang sangat lemah dan rentan secara klinis," ujar sekretaris pers Johnson, Allegra Stratton, seperti dikutip AFP, Rabu (3/12).

Ia menyampaikan kepastian ini tak lama setelah pemerintah Inggris mengizinkan penggunaan darurat vaksin virus corona dari Pfizer/BioNTech. Dengan keputusan ini, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johnson pun menyambut baik kabar tersebut. Menurutnya, berita itu "fantastis" karena dapat membantu agar kehidupan kembali normal.

"Sungguh luar biasa bahwa MHRA (Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan) secara resmi telah mengesahkan vaksin Pfizer/BioNTech untuk Covid-19," tulis Johnson di Twitter.

Ia kemudian menuliskan, "Vaksin akan mulai tersedia di seluruh Inggris mulai pekan depan. Perlindungan vaksinlah yang pada akhirnya akan memungkinkan kita untuk mendapatkan kembali hidup kita dan membuat ekonomi bergerak lagi."

Stratton mengatakan bahwa Johnson sebenarnya siap untuk menerima vaksin tersebut. Namun, Johnson lebih mengutamakan warga yang "berisiko tinggi komplikasi serius."

Johnson sendiri merupakan pejabat senior Inggris pertama yang terpapar virus corona pada April lalu. Awalnya, ia mengabaikan penyakit itu, tapi pada akhirnya menjalani perawatan selama sepekan di rumah sakit.

[Gambas:Video CNN]

Setelah sembuh, Johnson sempat bercerita bahwa memiliki kelebihan berat badan saat terpapar Covid-19 merupakan kondisi yang sangat menyulitkan.

"Ketika berat badan kalian mencapai sekitar 111 kilogram seperti saya, dengan tinggi hanya 1,78 meter, mungkin sebaiknya kurangi berat badan, dan itu yang saya lakukan. Sekarang, saya merasa jauh, jauh lebih baik," katanya.

Setelah itu, Johnson kembali menjalani isolasi mandiri karena sempat berinteraksi dengan anggota parlemen dari partai pimpinannya, Konservatif, yang belakangan teridentifikasi positif Covid-19.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER