Seoul Jadi 'Zona Perang' Baru Virus Corona di Korsel

CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2020 18:05 WIB
Ibu kota Seoul menjadi 'zona perang' infeksi baru virus corona di Korsel setelah melaporkan 615 kasus baru dalam sehari.
Korea Selatan kembali melaporkan lonjakan infeksi corona dalam 30 hari terakhir. (Foto: AP/Ahn Young-joon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo memasukkan ibu kota Seoul sebagai 'zona perang' baru penanganan Covid-19. Hal itu dilakukan setelah Korsel melaporkan 615 kasus baru infeksi virus corona dan penularannya yang dikategorikan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Dalam 10 hari terakhir, Korsel mencatat lebih dari 5.300 infeksi virus corona. Sementara kasus corona pada Senin (7/12) menjadi hari-30 berturut-turut sebagai kasus dengan tiga digit.

Sebagian besar infeksi baru dilaporkan berasal dari ibu kota Seoul dengan penularan termasuk di restoran, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas perawatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wilayah ibu kota sekarang menjadi zona perang Covid-19. Warga dimohon untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Park dalam konferensi pers seperti dilansir Associated Press.

Park menekankan jika pemerintah kemungkinan akan kembali memperketat aturan jaga jarak untuk mencegah ledakan penyebaran virus corona di seluruh Korsel.

Meningkatnya infeksi virus corona memicu kekhawatiran dalam beberapa pekan ke depan kapasitas rumah sakit kewalahan merawat pasien.

Ketua Pusat Keselamatan dan Penanggulangan Bencana Korsel, Na Seong-wong mengatakan jika transmisi lokal virus corona sejauh ini mengalami puncaknya pada 7 Desember.

"Per 7 Desember jumlah penularan virus lokal baru sebanyak 580 orang, dan jumlah transmisi asing sebanyak 35 orang, sehingga total penderita tertular 38.161 orang. Saat ini 8.311 penderita dalam isolasi di rumah sakit, dan 126 lainnya dalam kondisi serius," ujar Na.

Na mengakui jika saat ini Korsel menghadapi krisis penularan virus corona terbesar, bahkan dibandingkan dengan gelombang pertama Covid-19 di awal tahun.

"Menurut pemodelan matematis oleh Pusat Keselamatan dan Penanggulangan Bencana dan Kantor Pusat Penanggulangan serta berbagai ahli, kami memperkirakan akan mencatat 550 hingga 750 kasus per hari pekan ini dan lebih dari 900 kasus baru per hari pekan depan, jika tren saat ini berlanjut," terangnya.

Korsel selama ini dianggap berhasil menangani penyebaran virus corona dengan menerapkan tes massal sehingga tidak sampai memberlakukan penguncian wilayah (lockdown).

Dalam beberapa pekan terakhir Korsel mulai melaporkan kembali infeksi corona gelombang kedua. Pemerintah dengan tanggap menutup klub malam, karaoke, dan pusat kebugaran, mengurangi aktivitas belajar tatap muka di sekolah, dan mengizinkan restoran menerima pesanan antar setelah jam 9 malam.

(associated press/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER