Angkatan Bersenjata Prancis kini diizinkan melakukan riset untuk mengembangkan tentara bionik.
Menurut laporan Angkatan Bersenjata Prancis yang dilansir CNN, Kamis (10/12), mereka tengah mempertimbangkan untuk mengembangkan metode perlakuan medis, pembuatan organ tambahan (prostetik atau implan) yang mampu meningkatkan kemampuan fisik, kejiwaan, pemikiran dan persepsi para tentara.
Penelitian itu juga diharapkan bisa membantu tentara tetap bisa terhubung dengan senjata dan rekan sesama serdadu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah metode yang kini tengah dikembangkan dan dipertimbangkan oleh komite medis militer Prancis antara lain pengobatan medis untuk menghilangkan rasa sakit, stres, dan kelelahan. Mereka juga berencana membuat zat-zat tambahan yang bisa meningkatkan ketahanan kejiwaan tentara jika mereka diinterogasi saat tertangkap musuh.
Penelitian itu dikembangkan dengan alasan Prancis harus meningkatkan kemampuan militer mereka terkait dengan ancaman strategis saat ini. Namun, mereka juga harus menghormati aturan ketentaraan, hukum humaniter dan nilai-nilai dasar di masyarakat.
Maka dari itu, pengembangan tentara bionik itu dilarang mengubah perasaan kemanusiaan para serdadu, seperti memasang alat yang bisa mempengaruhi kemampuan kognitif para tentara, atau hal-hal lain yang bisa menghambat kemampuan integrasi mereka dengan kehidupan masyarakat umum.
Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, menyatakan mereka tidak akan menerapkan implan semacam itu dalam perencanaan pengembangan militer.
"Namun kita harus jelas bahwa tidak semua orang berpikiran sama dengan kita dan kita harus mempersiapkan diri menyambut masa mendatang," kata Parly.
Akan tetapi, Parly menyatakan tidak menutup kemungkinan kebijakan itu bisa berubah di masa mendatang.
Komite Etik Militer Prancis dibentuk tahun lalu yang berisi 18 orang dari beragam latar belakang. Mereka diberi tugas untuk mengevaluasi tentang rencana pengembangan kemiliteran dengan menggunakan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
(cnn/ayp)