Iran mengeksekusi mati jurnalis anti pemerintah, Ruhollah Zam, Sabtu (12/12).
Televisi pemerintah Iran dan kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah mengatakan pria 47 tahun itu digantung pada Sabtu pagi.
Dilansir dari AFP, mantan tokoh oposisi yang mengasingkan diri di Prancis itu dituduh memprovokasi kekerasan dalam aksi protes anti-pemerintah pada 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zam ditangkap pada Oktober 2019 setelah mengasingkan diri selama bertahun-tahun. Dia ditangkap dalam sebuah operasi intelijen.
Namun detail penangkapan tidak jelas. Zam tidak mengetahui bagaimana dia kembali ke Iran dan mendapati dirinya ditahan oleh pejabat intelijen.
Dia salah satu dari beberapa tokoh oposisi di pengasingan yang dikembalikan ke Iran selama setahun terakhir.
Kantor berita IRNA menyebut Zam juga dihukum karena spionase untuk Prancis dan negara lain.
Lihat juga:Sanksi AS Persulit Iran Beli Vaksin Corona |
Dia dituduh bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat yang bertindak melawan "keamanan negara".
Dikutip dari Associated Press, pada Juni pengadilan menjatuhkan vonis mati kepada Zam. Pengadilan mengatakan dia telah dihukum karena "korupsi di Bumi," tuduhan yang sering digunakan dalam kasus-kasus yang melibatkan spionase atau upaya untuk menggulingkan pemerintah Iran.
Dalam sebuah wawancara pada Juli, Zam mengaku telah kehilangan sekitar 30 kilogram berat badannya sejak dia ditangkap.
Zam merupakan putra dari tokoh Syiah Mohammad Ali Zam, seorang reformis yang pernah menempati posisi penting di pemerintahan pada awal 1980-an.
(dea)