Sanksi AS Persulit Iran Beli Vaksin Corona

CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 04:40 WIB
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan jika sanksi AS mempersulit pembelian obat dan kebutuhan medis, termasuk vaksin corona dari luar negeri.
Presiden Iran Hassan Rouhani. (Foto: STR / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan jika sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat telah mempersulit mereka untuk membeli obat-obatan dan pasokan medis dari luar negeri, termasuk akses terhadap vaksin corona.

"Rakyat kami harus tahu bahwa tindakan apa pun yang kami rencanakan untuk mengimpor obat-obata, vaksin, dan peralatan [medis], kami harus mengutuk Trump seratus kali," kata Rouhani dalam konferensi pers, Rabu (9/12) seperti dikutip dari kantor berita resmi IRNA.

Rouhani mengatakan jika kesulitan tersebut termasuk untuk transaksi sederhana pembelian obat dari negara lain yang sangat sulit dan butuh waktu berminggu-minggu untuk pembayaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Associated Press, Rouhani mengatakan jika pihak berwenang telah melakukan berbagai upaya untuk bisa membeli vaksin dari luar negeri sehingga bisa segera diberikan kepada warga yang berisiko tinggi.

Sejauh ini pemerintah Iran mengungkapkan rencana untuk membeli 20 juta vaksin corona dari luar negeri untuk kebutuhan vaksinasi lebih dari 80 juta populasi.

Pekan lalu, Iran menyatakan tengah mengembangkan vaksin corona buatan sendiri dengan uji klinis pada pasien manusia akan dilakukan mulai bulan depan.

Pemerintahan Presiden Donald Trump selama ini menjatuhi sanksi yang melumpuhkan sektor perbankan, industri minyak, gas vital Iran sejak AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir pada 2018 lalu.

AS sejauh ini berkeras jika sanksi yang dijatuhkan ke Iran tidak termasuk kebutuhan obat-obatan dan barang-barang kemanusiaan. Sanksi AS membuat bank dan perusahaan di seluruh dunia ragu untuk berbisnis dengan Iran sehingga Teheran terputus dari sistem perbankan global.

Data statistik John Hopkins University mencatat sejauh ini Iran telah melaporkan 1.072.620 kasus dengan 51.212 kematian akibat Covid-19. Iran merupakan salah satu negara dengan kasus terburuk dibandingkan negara lain di Timur Tengah.

Pihak berwenang sejauh ini menolak untuk memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) karena khawatir kian memperburuk krisis ekonomi di sana. Sanksi AS sejauh ini telah berkontribusi terhadap anjloknya mata uang rial Iran dalam beberapa tahun terakhir yang membuat harga kebutuhan pokok melambung tinggi.

(associated press/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER