Sebuah kapal kecil tak berpenumpang terdampar di pantai Atol Ailuk, Kepulauan Marshall, Samudra Pasifik diketahui membawa kokain seberat 649 kilogram.
Kapal yang terdampar pekan lalu ini ditemukan berada di antara Filipina dan Hawaii.
Polisi Kepulauan Marshall menuturkan ratusan kilogram kokain yang terdapat di kapal tersebut dibungkus dalam paket berukuran besar. Sebagian besar kokain telah dibakar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar paket kokain yang terbungkus plastik mulai memudar. Ditemukan logo merah bertuliskan 'KW' pada paket-paket kokain tersebut.
Seorang penduduk di Ailuk menemukan kapal tak berpenumpang itu pekan lalu. Ia mengaku kapal terlalu berat untuk ditarik warga ke pantai.
Warga yang penasaran kemudian mulai mencari tahu isi di dalam kapal tersebut. Semula warga tidak menemukan tumpukan kokain di bawah dek kapal.
Warga kemudian berinisiatif melapor ke pihak berwajib. Polisi yang melakukan penggeledahan kemudian menemukan tumpukan paket besar berisi kokain. Sekitar 649 kilogram kokain yang ditemukan kemudian dibawa ke ibu kota Majuro, di pulau lain.
Polisi menuturkan hanya 2 kg kokain yang diamankan oleh badan Penegakan Narkotika AS untuk kebutuhan analisis laboratorium. Sementara sisanya dimusnahkan dengan cara dibakar.
Radio Selandia Baru, RNZ mewartakan, hasil temuan ini diperkirakan bernilai US$80 juta dan menjadi kokan terbesar yang pernah ditemukan di Kepulauan Marshall.
Pihak berwenang menduga kapal tak berpenumpang itu terdampar ketika sedang berlayar dari Amerika Selatan atau Tengah. Jika melihat barang bukti, kemungkinan kapal telah terombang-ambing di laut selama satu atau dua tahun.
Temuan kokain dalam kapal tak berpenghuni sebelumnya juga pernah terjadi di Kepulauan Marshall pada 2016 lalu. Penduduk setempat saat itu menemukan hampir 18 kg kokain dan 48 kilogram lainnya ditemukan oleh nelayan pada 2018.
(rnz/evn)