Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengampuni dua orang tersangka yang terlibat dalam kasus dugaan kolusi antara tim kampanyenya dan Rusia dalam pemilu 2016, Selasa (22/12).
Ampunan itu diberikan Trump hanya beberapa pekan menjelang masa jabatannya sebagai presiden AS berakhir pada Januari mendatang.
Gedung Putih menyatakan Trump mengampuni 15 tahanan dan memberi remisi hukuman bagi lima orang lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua dari 15 tahanan yang mendapat pengampunan penuh dari Trump yaitu George Papadopoulos, mantan penasihat tim kampanye Trump. Ia mengaku berbohong kepada penyelidik pemerintah federal terkait komunikasinya dengan Rusia.
Papadopoulos adalah anggota panel penasihat kebijakan luar negeri Trump ketika politikus Partai Republik itu mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016.
Papadopoulos mengaku bersalah pada Oktober 2017 karena berbohong kepada FBI soal kontaknya dengan seorang profesor yang berjanji mengenalkan dirinya dengan pejabat senior Rusia.
Papadopoulos menghabiskan 12 hari di tahanan setelah pengakuan bersalahnya.
Trump juga memberi pengampunan penuh terhadap Alex van der Zwaan, seorang pengacara Belanda yang juga ditahan dalam penyelidikan khusus dugaan kolusi tim kampanye Trump dengan Rusia.
"Pengampunan hari ini membantu memperbaiki kesalahan yang ditimbulkan tim investigasi jaksa khusus, Robert Mueller, pada begitu banyak orang," bunyi pernyataan Gedung Putih.
Selain dua tahanan yang berkaitan dengan penyelidikan campur tangan Rusia dalam pilpres AS, Trump juga mengampuni empat penjaga perusahaan keamanan Blackwater.
Keempatnya divonis bersalah atas pembunuhan warga Irak tahun 2007. Mereka ditahan karena melepaskan tembakan di Lapangan Nisur, Baghdad, yang padat penduduk.
Insiden itu menyebabkan sedikitnya 14 warga sipil Irak tewas dan 17 orang lainnya luka-luka. Para petugas Blackwater berdalih bahwa mereka melontarkan tembakan sebagai bentuk pertahanan dari tembakan pemberontak.
Pernyataan Gedung Putih mengatakan keempat pasukan penjaga itu merupakan mantan anggota militer AS "yang memiliki sejarah panjang dalam mengabdi kepada bangsa."
Beberapa tahanan yang mendapat pengampunan dan remisi hukuman lainnya merupakan tiga anggota Kongres dari Partai Republik
Dikutip AFP, pengampunan terhadap belasan tahanan ini menuai kecaman dari sejumlah oposisi Trump, termasuk Anggota Kongres dari Partai Demokrat sekaligus Kepala Komit Intelijen Dewan Perwakilan, Adam Schiff.
"Jika Anda berbohong untuk menutupi presiden, Anda mendapat pengampunan. Jika Anda adalah politikus korup yang mendukung Trump, Anda mendapatkan pengampunan. Jika Anda membunuh warga sipil saat berperang, Anda akan mendapat pengampunan," kata Schiff dalam sebuah pernyataan.
Serikat Persatuan Warga Amerika (ACLU) mengecam langkah Trump tersebut, terutama pengampunan terhadap empat pasukan penjaga Blackwater.
"Presiden Trump telah bersikap sangat rendah dan memalukan dengan mengampuni Blackwater," kata ACLU.
(rds/dea)