Pelaku peledakan bom di Nashville saat perayaan Natal diidentifikasi sebagai Anthony Q. Warner yang dikabarkan tewas dalam ledakan yang terjadi pada Jumat (25/12).
"Kami telah menyimpulkan bahwa seseorang bernama Anthony Warner sebagai pembom, ia ada di lokasi saat terjadi ledakan dan tewas dalam pemboman itu," kata jaksa federal Don Cochran dalam konferensi pers, Minggu (27/12).
Mengutip AFP, penyelidikan yang dilakukan sejauh ini mengungkapkan Warner melakukan aksinya sendiri dan tidak ada keterlibatan orang lain. Proses penyelidikan sejauh ini masih mencari tahu motif Warner melakukan aksinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampel DNA yang ditemukan di lokasi kejadian dicocokkan dengan yang diambil di salah satu rumah di Antiokhia yang digeledak pada Sabtu (26/12). Tim penyidik akan mencocokkan sampel DNA dengan anggota keluarga untuk memastikan akurasi temuan mereka.
Agen khusus FBI yang terlibat dalam penyelidikan tersebut, Doug Korneski mengatakan masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap jenis bahan peledak yang digunakan Warner.
Korneski mengatakan jika Warner bukan salah satu yang masuk radar pihak berwenang sebagai orang yang dicurigai sehingga tidak memasukkan aksinya itu sebagai tindakan terorisme.
"Tak satu pun dari jawaban itu akan cukup bagi mereka yang terpengaruh atas peristiwa ini. Kami masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, orang yang mengenal Warner agar menghubungi kami untuk mengetahui motif aksinya," ujar Korneski seperti mengutip Tennesean.
Pasca terjadi ledakan pemerintah Nashville memberlakukan jam malam mulai Minggu sore yang akan diperpanjang hingga Senin siang. Pemberlakukan tersebut diperluas hingga ke daerah lain di sekitar lokasi kejadian.
Ledakan pada Jumat (25/12) tersebut terjadi di kawasan pusat kota Nashville yang bersejarah, merusak sekitar 40 bangunan, dan melukai setidaknya tiga orang.
"Kerusakannya mengejutkan dan sebuah mukjizat tak ada penduduk yang terbunuh," kata Gubernur Tennessee, Bill Lee, dalam kicauan di Twitter, Sabtu (26/12).
Laporan media menyebut penduduk sekitar lokasi sebelumnya melihat sebuah mobil motorhome di luar kediaman yang sedang digeledah oleh polisi pada Sabtu. Kendaraan itu tampak serupa dengan yang meledak di Nashville.
Investigasi tersebut melibatkan sekitar 250 agen FBI, analis, dan staf lainnya, kata Doug Korneski dari FBI.
Kepala Kepolisian Metro Nashville, John Drake, sebelumnya mengatakan jika mereka mulanya menerima laporan melalui saluran telepon darurat (911), yang menyatakan terjadi baku tembak di depan kantor perusahaan telekomunikasi AT&T di 166 2nd Avenue North.
Saat tiba di lokasi, polisi tidak melihat ada situasi baku tembak. Mereka malah mendengar rekaman suara melalui pengeras yang dipancarkan dari mobil itu, meminta supaya semua orang segera menyelamatkan diri.
Polisi kemudian mengevakuasi orang-orang yang berada di lokasi kejadian.
Bomitu meledak pukul 06.30 waktu setempat, dan melukai tiga orang.Salah satu korban luka merupakan polisi yang kini mengalami gangguan pendengaran. Namun seluruh korban luka dipastikan dalam kondisi baik.
(afp/evn)