Kemenlu Terima Info WNI Jadi Tersangka Parodi Indonesia Raya

CNN Indonesia
Jumat, 01 Jan 2021 13:55 WIB
Jubir Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengonfirmasi bahwa KBRI Kuala Lumpur telah diinformasikan PDRM, dan kini penyelidikan masih berjalan.
Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah. (Dok. Kemlu RI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) menyatakan telah menangkap sejumlah orang terkait viral parodi Indonesia Raya. Dua orang yang ditangkap kemudian ditetapkan sebagai tersangka itu dilansir sebagai warga negara Indonesia (WNI).

Menanggapi soal status WNI yang menjadi tersangka tersebut, CNNIndonesia.com mencoba mengonfirmasikan hal tersebut ke pihak Kementerian Luar Negeri RI.

"Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur telah diinformasikan [soal penetapan tersangka]. Namun, penyelidikan masih berjalan," kata juru bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah, kepada CNNIndonesia.com, Jumat (1/1) saat ditanya perihal penetapan tersangka dan status WNI dari terduga tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, sebelumnya Kepala Kepolisian Kerajaan Malaysia Abdul Hamid Bador menyatakan dua tersangka parodi Indonesia Raya itu ditangkap di Sabah. Abdul Hamid mengatakan pihaknya berhasil mendapat informasi terkait status WNI itu setelah menginterogasi pekerja migran asal Indonesia berusia 40 tahun yang menjadi salah satu tersangka dalam kasus ini.

"Tersangka telah ditangkap di Sabah pada Senin (28/12) dan PDRM telah mendapatkan petunjuk baru dalam penyelidikan ini," kata Abdul Hamid dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama, Kamis (31/12).

"Ya, PDRM juga telah mendapatkan petunjuk baru bahwa tersangka merupakan warga Indonesia dan kita tengah menginterogasi tersangka untuk menemukan siapa yang mengedit video itu," ujar Abdul Hamid.

Abdul Hamid menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkait temuan baru dalam penyelidikan ini. Ia juga menuturkan identitas pelaku akan segera diberitahu.

Abdul Hamid mengatakan oknum yang jahat dan tidak bertanggung jawab dengan motif buruk telah menodai lagu kebangsaan Indonesia Raya.

"Parodi ini memicu kemarahan masyarakat Indonesia dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa Bareskrim PDRM telah mengambil tindakan drastis dengan membentuk dan mengirimkan tim khusus ke Sabah kemarin untuk melacak para pelaku," ujar Abdul Hamid.

Video parodi lagu Indonesia Raya diunggah di kolom komentar akun YouTube MY Asean dua pekan lalu. Video itu memuat lagu Indonesia Raya dengan lirik berisikan ejekan yang menghina Indonesia.

Salah satu tangkapan layar yang dilihat CNNIndonesia.com, video itu diunggah akun MY Asean dengan lokasi di Malaysia. Pemilik akun juga menampilkan bendera Malaysia.

Video yang diunggah dengan judul "Indonesia Raya Instrumental (Parody+Lyrics Video)" itu kini telah dihapus. Meski begitu, banyak netizen sudah mengunggah dan menyebarkan video tersebut lebih luas lagi di berbagai media sosial.

Kadivhumas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri turut melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

(rds/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER