Chile menyetujui penggunaan darurat vaksin corona CoronaVac buatan perusahaan China, Sinovac. Vaksin itu sebelumnya telah mendapat persetujuan di Brasil, China, Indonesia, dan Turki.
Direktur Institut Kesehatan Masyarakat Chile (ISP) Heriberto Garcia mengatakan persetujuan diberikan setelah uji coba menunjukkan CoronaVac aman, Rabu (20/1).
Dia menyebut vaksin itu 78 persen efektif dalam mencegah infeksi jika diberikan dalam dua dosis. Seperti dikutip dari AFP, vaksin tersebut diperuntukkan bagi orang berusia antara 18 dan 60 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chile menerima 10 juta dosis vaksin dari Sinovac untuk menambah pasokan Pfizer/Biontech yang telah didistribusikan lebih dulu.
Hingga kini Chile memiliki 680.740 kasus corona dan 17.594 kematian.
Pekan lalu Brasil mengumumkan vaksin corona CoronaVac buatan Sinovac Biotech efektif 50,4 persen dalam uji coba tahap akhir pada Selasa (12/1).
CoronaVac telah disuntikkan kepada petugas medis yang berada di garda depan saat menangani pasien Covid-19.
Namun, pekan sebelumnya Institut Butantant Brasil merilis vaksin Sinovac 78 persen efektif dalam mencegah kasus ringan yang membutuhkan perawatan, dan 100 persen manjur dalam mencegah kasus sedang hingga serius.
Sementara di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan menunjukkan efikasi atau tingkat keampuhan vaksin corona Sinovac sebesar 65,3 persen.
Angka tersebut sudah sesuai dengan standar atau ambang batas efikasi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 50 persen.
BPOM juga telah mengeluarkan izin darurat penggunaan atau Emergency Use authorization (EUA) atas vaksin Covid-19 Sinovac. Vaksinasi corona di Indonesia saat ini tengah berlangsung.
(dea)