Jerman Akan Pakai Obat Covid yang Pernah Dipakai Trump

CNN Indonesia
Minggu, 24 Jan 2021 17:50 WIB
Jerman akan memakai pengobatan antibodi eksperimental yang pernah digunakan untuk menyembuhkan corona mantan Presiden AS Donald Trump.
Jerman akan menggunakan obat yang digunakan untuk menyembuhkan corona eks Presiden AS Donald Trump. Ilustrasi. (AP/Francisco Seco).
Jakarta, CNN Indonesia --

Jerman akan menjadi negara Uni Eropa (UE) pertama pemakai pengobatan antibodi eksperimental yang pernah digunakan oleh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membantunya pulih dari covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Jens Spahn pada Minggu (24/1).

"Pemerintah telah membeli 200 ribu dosis seharga 400 juta euro," kata Spahn seperti dikutip dari AFP, Minggu (24/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan antibodi monokloral tersebut akan dikerahkan ke rumah sakit universitas di Jerman mulai pekan depan. Dia juga menyebut bahwa Jerman adalah negara pertama di UE yang menggunakannya dalam perang melawan pandemi corona.

Spahn tidak menyebutkan perusahaan apa yang akan memasok obat-obatan itu nantinya. Tapi, ia mengonfirmasi itu adalah obat yang sama dengan yang pernah digunakan Trump.

"Obat itu bekerja seperti vaksinasi pasif. Pemberian antibodi ini pada tahap awal dapat membantu pasien berisiko tinggi menghindari perkembangan yang lebih serius," kata Spahn.

Saat terpapar covid-19 pada Oktober lalu, Trump mengatakan ia sempat menerima terapi antibodi yang dikembangkan oleh perusahaan AS Regeneron. Itu dikenal sebagai REGN-COV2.

Terapi itu sebenarnya belum mendapatkan persetujuan.

Dilansir AFP, perusahaan AS Eli Lilly diketahui telah mengembangkan terapi serupa. Terapi itu adalah kombinasi atau "campuran" dari dua antibodi buatan laboratorium, yakni protein pelawan infeksi yang dikembangkan untuk mengikat bagian dari covid-19 yang virus itu gunakan untuk menyerang sel manusia.

Antibodi lalu menempel pada bagian berbeda dari protein lonjakan virus dengan merusak strukturnya.

Pengumuman itu muncul di tengah meningkatnya rasa frustrasi UE atas vaksinasi covid-19 yang lebih lambat dari perkiraan.

Kendati demikian, pemerintah Jerman berharap dapat memberikan semua penduduknya suntikan vaksin covid-19 pada akhir Agustus mendatang.

(ans/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER