Aparat keamanan Vanuatu menangkap dua kapal nelayan China yang diduga mencuri ikan di wilayah perairan mereka.
Dilansir The Guardian, aparat Vanuatu menangkap dua kapal nelayan China masing-masing bernama Dong Gang Xing 13 dan Dong Gang Xing 16. Kedua kapal itu dipergoki tengah berada di perairan dekat Pulau Torres, di kawasan Samudra Pasifik.
Ini adalah pertama kalinya ada kapal nelayan China yang dituduh mencuri ikan di perairan Vanuatu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum penangkapan, kapal Badan Perikanan dan Kepolisian Maritim Vanuatu terlebih dulu mengintai pergerakan dua kapal itu, dibantu oleh pesawat intai maritim milik Angkatan Laut Prancis yang bermarkas di Kaledonia Baru.
Dua kapal nelayan China itu lantas dibawa ke pelabuhan di Kota Luganville, tidak jauh dari dermaga yang dibangun atas bantuan utang dari China.
Beredar kabar kalau dermaga yang dibangun dari pinjaman luar negeri itu bakal menjadi pangkalan militer China.
Aparat Vanuatu lantas memindahkan dua kapal nelayan China itu ke Pelabuhan Vila.
"Kami sedang menyelidiki seluruh awak dari dua kapal itu setelah mereka menjalani karantina," demikian isi pernyataan Kepolisian Vanuatu.
Dugaan pencurian ikan oleh kapal nelayan China juga terjadi di negara kepulauan Palau di Pasifik pada Desember 2020. Saat itu kapal patroli laut Palau menangkap enam kapal nelayan dan 28 anak buah kapal dari China, sedang berada di Gugus Karang Helen.
Kapal itu kemudian dibawa ke Pulau Koror.
Kepolisian Palau lantas menahan 28 awak kapal asal China itu selama beberapa pekan lalu dibebaskan. Pemerintah Palau menyatakan mereka geram dengan sikap pemerintah China yang abai ketika diminta konfirmasi terkait 28 awak dan kapal nelayan China itu.
Aparat Palau menyatakan sudah berkali-kali mengontak pemerintah China tetapi malah diacuhkan.
"Mereka seperti masa bodoh dan hal itu tidak bisa diterima. Mereka harus bertanggung jawab terhadap rakyatnya, tetapi ini malah mendukungnya dengan mengacuhkan mereka. Ini tidak baik," kata Presiden Palau, Surangel Whipps Jr.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menyatakan mereka adalah negara yang menerapkan aturan penangkapan ikan dengan bertanggung jawab, dan tidak akan membiarkan kapal nelayan mereka melanggar hukum.
"Kami terus memperkuat kerja sama internasional dan melakukan berbagai upaya yang berhasil memerangi pencurian ikan dan mendukung pelestarian ikan dengan negara lain," kata Hua.
(the guardian/ayp)