Korut Berusaha Curi Teknologi Vaksin Corona Buatan Pfizer

CNN Indonesia
Selasa, 16 Feb 2021 16:35 WIB
Korea Utara dikabarkan berusaha mencuri teknologi vaksin corona buatan Pfizer-BioNTech dengan meretas server perusahaan.
Korea Utara dilaporkan berusaha meretas teknologi vaksin corona milik Pfizer. (Foto: AP/Jon Chol Jin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara dikabarkan berusaha mencuri teknologi vaksin corona buatan Pfizer-BioNTech dengan meretas server milik perusahaan.

Mengutip Yonhap, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengungkap jika Pyongyang berusaha meretas server milik Pfizer untuk mendapatkan informasi teknologi terkait vaksin dan perawatan virus corona.

NIS mengungkap temuan tersebut selama sesi rapat tertutup dengan komite intelijen Majelis Nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar peretasan server milik Pfizer ini muncul ketika Korut pada akhir Januari lalu dengan percaya diri mengumumkan mulai menggelar uji klinis tahap ketiga vaksin corona buatan dalam negeri.

Diduga Korut mendapatkan informasi dan formula pembuatan vaksin itu dengan melakukan peretasan.

Menurut sumber Daily NK, Korut sudah selesai melakukan uji klinis tahap 1 dan 2 vaksin corona buatan dalam negeri. Saat mereka tengah menguji vaksin itu kepada sejumlah pasien yang diduga terinfeksi Covid-19.

Sumber itu mengatakan vaksin itu diteliti oleh Pusat Penelitian Industri Biologi di Universitas Kim Il Sung.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Korut memperoleh informasi tentang formula dan teknologi pembuatan vaksin dari meretas, yang dilakukan oleh sebuah lembaga baru yang dijuluki Biro 325.

Dari paparan sumber, Biro 325 berada di bawah kendali Biro Pengawasan Umum yang mendapat perintah langsung dari Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara.

Hasil peretasan yang dilakukan kelompok itu dilaporkan langsung kepada Kim Yo-jong yang merupakan adik Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong-un, serta Sekretaris Jenderal Partai Buruh Korut, Jo Yong-won.

(evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER