Rusia Kecam Serangan Perdana Biden ke Milisi Iran di Suriah

CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2021 19:34 WIB
Rusia mengecam keras serangan udara yang disetujui Presiden AS, Joe Biden, yang menargetkan basis milisi pro-Iran di Suriah.
Ilustrasi serangan di Suriah. Rusia mengecam keras serangan udara yang disetujui Presiden AS, Joe Biden, yang menargetkan basis milisi pro-Iran di Suriah. (AFP PHOTO / Hamza Al-Ajweh)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia mengecam keras serangan udara Amerika Serikat yang menargetkan basis milisi pro-Iran di Suriah pada Kamis (25/2) malam waktu setempat.

"Kami mengutuk keras tindakan seperti itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Jumat (26/2).

"Kami mendesak penghormatan tanpa syarat terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah," ujarnya menambahkan seperti dilansir Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 17 milisi pro-Iran tewas akibat serangan perdana yang disetujui Presiden AS Joe Biden itu.

Lembaga pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan belasan orang tewas setelah serangan itu menghantam tiga truk yang membawa amunisi.

"Ada banyak korban. Dugaan awal setidaknya 17 pasukan tewas, semua anggota Pasukan Mobilisasi Populer," kata Direktur SOHR, Rami Abdul Rahman, kepada AFP.

Biden memerintahkan langsung Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) untuk meluncurkan serangan.

Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan serangan itu menghancurkan sejumlah fasilitas di titik kendali perbatasan yang digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Kata'ib Hezbollah dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada.

Menurut dia, serangan ini merupakan balasan atas serangan roket yang menghantam pangkalan militer AS di Irak pada 15 Februari lalu.

Kala itu tiga roket menyerang bandara Erbil, Irak, di mana salah satu di antaranya menghantam kompleks militer yang menjadi markas pasukan koalisi AS.

Serangan roket tersebut merupakan yang pertama menyasar fasilitas diplomatik AS di Irak sejak dua bulan terakhir.

Fasilitas militer dan diplomatik AS dan negara Barat kerap menjadi sasaran puluhan roket dan serangan bom sejak 2019 lalu. Sebagian besar serangan terjadi di Baghdad.

AS dan Irak menyalahkan kelompok bersenjata termasuk faksi pro-Iran Kataeb Hisbullah dan Asaib Ahl al-Haq terhadap serangan-serangan tersebut.

(rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER