Sekitar 279 siswa yang sempat diculik dari asrama sekolah di Zamfara, Nigeria telah dibebaskan pada Selasa (2/3). Gubernur negara bagian Zamfara, Bello Matawalle dalam cuitannya mengatakan pria bersenjata telah membebaskan seluruh sandera yang tersisa.
"Saya dengan gembira mengumumkan bahwa siswa sekolah GGSS yang diculik telah dibebaskan. Mereka baru saja tiba di rumah pemerintah dan dalam keadaan sehat," kata Matawalle dalam cuitannya.
"Ini [pembebasan sandera] menyusul penskalaan beberapa rintangan terhadap upaya kami. Saya memerintahkan semua warga Nigeria untuk bersyukur setelah mereka sekarang aman," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam cuitannya, Matawalle tidak menyebutkan jumlah siswa yang dibebaskan oleh kelompok pria bersenjata.
Reporter AFP melaporkan, ratusan siswa sekolah yang mengenakan hijab terlihat berkumpul di gedung pemerintah setelah turun dari sebuah bus.
Sekitar 317 siswa dari Sekolah Menengah Ilmu Pengetahuan Gadis Pemerintah (GGSS) di kota Jangebe menjadi korban penculikan saat tengah terlelap di asrama.
Namun Matawlle mengatakan total siswa yang diculik sebanyak 279 orang.
"Kami berterima kasih kepada Allah, mereka semua sekarang bersama kami."
Pejabat pemerintah Nigeria sebelumnya melakukan negosiasi dengan kelompok penculik menyusul serangan terhadap tiga sekolah dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Sebuah sumber menyatakan jika mantan bandit telah membantu proses negosiasi dengan menghubungi mantan rekannya yang merupakan kelompok penculik untuk meminta agar para siswa dibebaskan.
Aksi penculikan anak di Nigeria lazim terjadi dengan meminta uang tebusan. Penculikan semacam itu pertama kali dilakukan oleh kelompok jihadis Boko Haram dan cabangnya Negara Islam di Afrika Barat, taktik serupa kemudian diadopsi oleh kelompok kriminal lain di sana.
(evn)