Seorang wartawan media massa Myanmar, Kaung Myat Naing, diserang oleh aparat junta militer di kediamannya lalu ditahan pada Selasa (2/3).
Kaung Myat adalah jurnalis media massa Suara Demokratik Burma (DVB).
Penangkapan Kaung Myat terjadi setelah ia dan timnya menyiarkan langsung penggerebekan yang dilakukan militer terhadap gedung apartemennya di selatan Kota Myeik pada Senin malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa jam kemudian, melalui Twitter DVB mengatakan bahwa Kaung Myat telah diciduk dari apartemennya oleh aparat keamanan.
"DVB tidak tahu kemana dia dibawa, dan otoritas militer mana yang membawanya," demikian isi unggahan DVB di Twitter.
DVB menambahkan, sebelum ditangkap militer, Kaung Myat memang meliput tindakan keras militer selama akhir pekan lalu di Myeik.
Dalam laporan langsung Kaung Myat itu terdengar dentuman keras.
"Jika Anda menembak seperti ini, bagaimana saya akan turun?" teriak Kaung Myat kepada aparat keamanan dalam rekaman yang ia siarkan langsung di Facebook DVB.
DVB merupakan kantor berita ternama di Myanmar. DVB pernah dianggap sebagai media massa yang membangkang oleh pemerintahan junta militer sebelumnya karena kerap menyiarkan laporan tanpa sensor di televisi dan radio.
Dalam pernyataannya di Twitter, DVB mendesak militer Myanmar membebaskan Kaung Myat dan sejumlah wartawan lainnya yang ditahan sejak kudeta 1 Februari lalu.
"Mereka semua melakukan pekerjaan profesional sebagai wartawan," lanjut pernyataan DVB.
Selain Kaung Myat, militer Myanmar memang terus menargetkan aktivis dan wartawan yang meliput demonstrasi berdarah selama akhir pekan lalu di mana sedikitnya 18 orang tewas akibat bentrok antara pedemo-aparat.
Salah satu fotografer kantor berita Associated Press di Yangon juga dikabarkan telah diamankan militer Myanmar.
Wartawan lepas Jepang juga sempat ditangkap aparat keamanan selama beberapa jam dan akhirnya dibebaskan.
(rds/ayp)