Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan dengan ulama Syiah, Ayatollah Ali Sistani dalam kunjungan bersejarah pertamanya ke Irak pada Sabtu (6/3).
Paus meninggalkan Vatikan pada hari ini, Jumat (5/3) untuk melakukan kunjungan kepausan pertamanya ke Irak selama empat hari ke depan.
Ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Paus dan Sistani, yang selama ini kerap menyampaikan khotbah melalui perwakilannya. Sistani merupakan salah satu ulama Syiah berpengaruh di Irak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Reuters, Paus diagendakan akan mengunjungi empat kota di Irak yakni ibu kota Baghdad, bekas pertahanan ISIS di Mosul yang menyimpan gereja dan bangunan lain saksi bisu konflik, tempat kelahiran Nabi Ibrahim di Ur, dan kota suci Najaf.
"Meskipun ada pergeseran luas dari agama di seluruh dunia, penghormatan terhadap Sistani tidak berubah," kata peneliti dari Brookings Institute, Marsin Alshamary.
"Sistani bukan seorang pendiam, tapi dia juga bukan seorang revolusioner."
Di bawah rezim Saddam Hussein, Sistani pernah menjadi tahanan rumah selama bertahun-tahun.
Baru pada 2003, ia menunjukkan pengaruhnya kepad apublik ketika terjadi kekosongan kepemimpinan di Irak. Dia secara tegas menentang pendudukan Amerika Serika dan berkeras meminta kedaulatan penuh terhadap Irak.
Lihat juga:10 Roket Hantam Pangkalan Pasukan AS di Irak |
Sistani juga berulang kali menyerukan perdamaian dan mengakhiri konflik sektarian Iran dari 2006 hingga 2008.
Pada Juni 2014, dia mengeluarkan dekrit bersejarah yang menyerukan warga Irak mengangkat senjata melawan jihadis Sunni dari kelompok pemberontak ISIS.
Menyambut kedatangan Paus, Irak mengerahkan ribuan personel keamanan untuk memberikan pengamanan selama kunjungan. Terlebih Irak digempur serangkaian serangan roket dan bom bunuh diri yang memicu kekhawatiran terhadap keselamatan Paus.
(evn)