Dalam Tiga Hari, Corona B1351 di Filipina Melonjak 52 Kasus

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mar 2021 18:29 WIB
Filipina melaporkan 52 lebih kasus virus corona B1351 atau varian Afrika Selatan. Jumlah itu bertambah 47 kasus hanya dalam waktu tiga hari.
Ilustrasi pandemi virus corona di Filipina AP/Aaron Favila
Jakarta, CNN Indonesia --

Filipina melaporkan 52 lebih kasus virus corona B1351 atau varian Afrika Selatan. Jumlah itu bertambah 47 kasus hanya dalam waktu tiga hari.

Kementerian Kesehatan Filipina melaporkan pada Jumat (5/3) bahwa kasus itu merupakan tantangan baru bagi Filipina yang tengah berjuang melawan wabah.

Dari varian kasus baru, Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan 41 terdeteksi di Manila sementara lainnya masih dalam proses verifikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Filipina melaporkan enam kasus varian Afrika Selatan pada hari Selasa (3/3).

Penemuan ini terjadi ketika pemerintah Filipina memulai program vaksinasi C0vid-19.

"Walau belum ada bukti varian ini menyebabkan gejala lebih parah, tetapi virus mutasi ini mempunyai peluang infeksi lebih tinggi dan bisa mempengaruhi keampuhan vaksin," demikian isi pernyataan Kementerian Kesehatan Filipina.

Otoritas kesehatan juga melaporkan 31 kasus dari varian Inggris pada hari Jumat.

Negara Asia Tenggara itu memulai upaya inokulasi pada hari Senin, namun para ahli kesehatan khawatir penemuan varian baru dapat mempersulit inokulasi.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada hari Kamis menjamin keamanan vaksin Covid-19 saat dirinya menghimbau publik agar divaksinasi sesegera mungkin, pada Kamis (5/3). Ia juga mengatakan hal itu adalah kunci untuk membuka kembali ekonomi yang sempat terguncang pada tahun 2020.

Dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, Filipina dianggap tertinggal dalam program vaksinasi. Keterlambatan pengiriman membuat Filipina menjadi negara terakhir di Asia Tenggara yang menyuntikkan dosis pertama vaksin corona.

Pemerintahan Duterte sempat menuai kecaman lantaran tertinggal dalam mengamankan pesanan vaksin. Namun Duterte beralasan keterlambatan itu lantaran negara-negara Barat memborong vaksin sehingga membuat negara miskin tertinggal.

Diketahui, Filipina menyetok 600.000 vaksin Covid-19 Sinovac buatan China.

(isa/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER