Dilema Negara Terkait Efek Pembekuan Darah Vaksin AstraZeneca

CNN Indonesia
Senin, 15 Mar 2021 09:07 WIB
Setidaknya 14 negara sejauh ini menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca menyusul laporan adanya pembekuan darah.
Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca. (Foto: AFP/JOEL SAGET)

AstraZeneca bantah vaksin picu pembekuan darah

Sementara itu, AstraZeneca selaku produsen berulang kali membantah laporan adanya efek pembekuan darah usai pemberian vaksin. Perusahaan yang berbasis di Inggris itu menekankan bahwa data keamanan menunjukkan tidak ada bukti bahwa vaksin AstraZeneca meningkatkan risiko pembekuan darah.

Tinjauan AstraZeneca ini mencakup lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Inggris dan Uni Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peninjauan yang cermat terhadap semua data keamanan yang tersedia lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Uni Eropa dan Inggris dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia, dalam usia yang ditentukan. kelompok, jenis kelamin, kelompok atau di negara tertentu," seperti tertulis dalam pernyataan resmi.

Perusahaan mengatakan saat ini sedang melakukan pengujian tambahan antara mereka dan otoritas kesehatan Eropa (EMA).

Sejauh ini, pengetesan ulang tidak menunjukkan kekhawatiran. Laporan keamanan bulanan ini akan dipublikasikan di situs web EMA pada minggu berikutnya, kata AstraZeneca.

WHO sebut AstraZeneca aman digunakan

Laporan penghentian penggunaan vaksin AstraZeneca turut mengundang komentar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menegaskan tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Menurut WHO, saat ini komite penasihat vaksin sedang memeriksa data keamanan yang masuk. Organisasi itu menekankan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin dan pembekuan darah.

"AstraZeneca adalah vaksin yang sangat baik, seperti juga vaksin lain yang sedang digunakan," kata juru bicara WHO Margaret Harris, Jumat (12/3) seperti dikutip dari AFP.

Badan kesehatan PBB itu juga mengatakan bahwa dari 260 juta dosis vaksin corona yang telah diberikan di seluruh dunia, belum ada kematian yang terkait dengan suntikan Covid-19.

Selain WHO, sejumlah otoritas kesehatan di seluruh dunia bersikeras bahwa vaksin itu aman, termasuk European Medicines Agency (EMA).

"Ya, kita harus terus menggunakan vaksin AstraZeneca," ujarnya. Namun dia menekankan bahwa segala kekhawatiran tentang keselamatan harus diselidiki.

Infografis Rincian Target Penerima Vaksin Corona dan Mandiri GratisFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Infografis Rincian Target Penerima Vaksin Corona dan Mandiri Gratis
(evn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER