Peristiwa penembakan di sebuah pesta di South Side, Chicago, Amerika Serikat pada Minggu (14/3), dini hari menewaskan dua orang dan melukai 13 orang.
Dilansir Associated Press, Senin (15/3), peristiwa itu terjadi pukul 04.40 waktu setempat di sebuah kantor perusahaan jasa derek kendaraan di South Side. Menurut Juru Bicara Kepolisian Chicago, Jose Jara, korban yang tertembak berusia antara 20 sampai 44 tahun.
Korban meninggal adalah seorang perempuan bernama Rayneesha Dotson (30). Dia ditemukan tewas tergeletak di luar kantor dengan luka tembak di kepala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang korban tewas lainnya adalah lelaki bernama Lionel Darling berusia 39 tahun. Jasad Lionel dengan luka tembak ditemukan di sebuah ruangan di dalam kantor itu.
Menurut Juru Bicara Dinas Pemadam Kebakaran Chicago, Larry Merritt, tujuh korban luka yang dalam kondisi kritis dilarikan ke rumah sakit.
Sedangkan yang mengalami luka sedang dan ringan dibawa pulang oleh keluarga atau kerabat.
Sampai saat ini Kepolisian Chicago belum mengungkap motif penembakan itu. Mereka menduga aksi penembakan itu terkait dengan persaingan geng.
"Kami punya banyak pekerjaan. Para penyidik baru mulai bekerja. Kami masih menelusuri motif penembakan ini," kata Kepala Penyidik Kepolisian Chicago, Superintendent David Brown.
Menurut data statistik, lebih dari 760 orang tewas di Chicago tewas dibunuh sepanjang 2020. Jumlah kasus pembunuhan itu menjadi yang tertinggi di kota itu selama dua dasawarsa.
Kepolisian Chicago menyatakan sebagian besar dari kasus pembunuhan itu terjadi akibat pertikaian antargeng.
(ayp/ayp)