Thailand Lanjutkan Vaksinasi Corona dengan Vaksin AstraZeneca

CNN Indonesia
Senin, 15 Mar 2021 19:31 WIB
Thailand melanjutkan vaksinasi virus corona dengan vaksin AstraZeneca pada Selasa (16/3) besok, setelah sempat ditunda lantaran laporan efek samping.
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. (AFP/JOEL SAGET)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Thailand memutuskan melanjutkan vaksinasi virus corona menggunakan vaksin AstraZeneca pada Selasa (16/3) besok, setelah sempat ditunda lantaran khawatir akan laporan efek samping.

Juru Bicara Pemerintah Thailand, Natreeya Thaweewong, mengatakan kepada wartawan melalui pesan teks bahwa vaksinasi yang sempat tertunda terhadap Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha akan dilakukan pada Selasa pagi.

Dia mengatakan Prayuth dan anggota kabinetnya akan menjadi kelompok pertama yang menerima vaksin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul, sebelumnya mengatakan vaksin AstraZeneca akan diberikan kepada kabinet jika disetujui oleh ahli kesehatan setempat, setelah melakukan pertemuan.

Anutin menyampaikan banyak negara telah mengkonfirmasi tidak ada masalah pembekuan darah akibat vaksin dan akan terus melakukan vaksinasi.

"Komite akademik kita mengatakan itu (vaksin AstraZeneca) harus diberikan dan sore ini mereka akan bertemu agar lebih percaya diri," imbuhnya.

"Kalau belum ada informasi lebih lanjut akan diberikan besok," ujarnya.

Strategi vaksinasi massal di Thailand bergantung pada inokulasi AstraZeneca, yang akan diproduksi secara lokal mulai Juni untuk distribusi regional, dengan 61 juta dosis dicadangkan untuk warganya.

Anutin mengatakan Thailand sudah mengimpor vaksin AstraZeneca. Mereka juga memesan 200 ribu dosis vaksin Sinovac dari China untuk pekerja medis dan kelompok berisiko tinggi. Sebanyak 800 ribus dosis vaksin Sinovac selanjutnya akan tiba pada 20 Maret.

Thailand sempat menunda penggunaan vaksin AstraZeneca pada pekan lalu. Mereka mengikuti langkah pemerintah Irlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, dan Belanda yang menunda penggunaan vaksin mereka karena ada laporan efek samping penggumpalan darah terhadap beberapa orang.

Pada Minggu kemarin, AstraZeneca mengatakan pihaknya telah melakukan tinjauan cermat terhadap data orang yang divaksin. Lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Inggris dan Uni Eropa, menunjukkan tidak ada bukti peningkatan resiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia.

Merespons polemik itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan tidak ada alasan untuk tidak menggunakan vaksin AstraZeneca.

WHO menekankan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin dan pembekuan darah.

Mereka juga menyatakan bahwa dari 260 juta dosis vaksin corona yang telah diberikan di seluruh dunia, belum ada kematian yang terkait dengan suntikan Covid-19.

(isa/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER