Pemerintah Malaysia berencana membeli vaksin virus corona (Covid-19) dari Pfizer/BioNTech tambahan sehingga memiliki total 32 juta dosis vaksin.
Dikutip Reuters, pada Senin (8/3), Menteri Ilmu Pengetahuan Malaysia, Khairy Jamaluddin, mengatakan pasokan vaksin sebanyak itu cukup bagi setidaknya 50 persen dari total 32 juta penduduk Negeri Jiran.
Malaysia telah memulai program vaksinasi virus corona nasional sejak akhir Februari lalu. Sejauh ini, sudah lebih dari 2 juta warga Malaysia mendaftar untuk divaksin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Channel News Asia, Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan Malaysia, Ahmad Amzad Hashim, mengatakan Negeri Jiran masih terus berupaya memenuhi pasokan vaksin nasional demi mencapai target vaksinasi 80 persen populasi secara gratis.
Pemerintah Malaysia juga berencana menggratiskan vaksinasi virus corona untuk warga asing dan pekerja migran.
Selain pertimbangan kemanusiaan, pemerintah Malaysia menyatakan menggratiskan vaksin bagi warga asing disebabkan karena jumlah vaksin yang mereka terima melebihi jumlah penduduk setempat.
Pada awal Maret lalu Malaysia juga telah memberikan otorisasi bersyarat penggunaan vaksin AstraZeneca buatan Inggris dan Sinovac dari China.
Pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin meminta kedua perusahaan vaksin memberikan data tambahan mengenai pengiriman bertahap vaksin demi memastikan efikasi dan keamanan vaksin yang dikembangkan.
Otoritas kesehatan juga mengevaluasi vaksin corona produksi Rusia, Gamaleya Research Institute dan fasilitas pembotolan lokal untuk vaksin Sinovac.
Sinovac menandatangani kesepakatan dengan Pharmaniaga Malaysia, yang akan melaksanakan proses pengisian dan penyelesaian untuk distribusi vaksin di Negeri Jiran, kemudian memproduksinya secara lokal.
Pengamanan pasokan vaksin nasional ini dilakukan Malaysia demi membendung penularan corona dan memulihkan perekonomian negara.
Sejauh ini, Malaysia tercatat memiliki lebih dari 307 ribu kasus Covid-19 dengan 1.153 kematian akibat corona.
(rds/evn)