Sekelompok pria bersenjata menculik sejumlah siswa sekolah dasar dan guru di negara bagian Kaduna, Nigeria barat laut pada Senin (15/3).
Komisaris urusan dalam negeri Kaduna, Samuel Aruwan seperti dikutip dari AFP, Senin (15/3) mengatakan dari laporan yang diterima pemerintah penculikan terjadi di Sekolah Dasar LEA di Rema, di daerah Birnin Gwari.
Pemerintah setempat mengatakan daerah itu merupakan wilayah yang rawan perampokan dan penculikan. Sebelum kejadian itu, empat hari sebelumnya, penculikan juga menimpa 39 mahasiswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Cadangan Coltan Terbesar Dunia Ada di Kongo |
Ia mengatakan sampai dengan saat ini pemerintah belum memperoleh rincian tentang jumlah sebenarnya siswa dan guru yang diculik.
Pasalnya, jumlah total anak yang terdaftar di sekolah tersebut hingga kini belum diketahui. Pihaknya hanya memperkirakan sebagian besar siswa sekolah dasar yang diculik berusia antara enam dan 11 tahun.
Geng-geng di barat laut dan tengah Nigeria yang secara lokal dikenal dengan julukan bandit, baru-baru ini mengalihkan fokus mereka ke penculikan massal, terutama anak sekolah untuk mendapatkan uang tebusan.
Sejak Desember tahun lalu, setidaknya sudah ada empat penculikan massal. Kasus terbaru terjadi pada Kamis pekan lalu.
Sejumlah pria bersenjata menculik 39 siswa dari hostel di pinggiran kota Kaduna, ibu kota negara bagian Nigeria.
Untuk mencegah kejadian serupa, pihak berwenang pada Senin ini memutuskan untuk menutup perguruan dan memulangkan 180 mahasiswa serta staf lainnya yang telah diselamatkan.
"Kemarin, di bawah bantuan militer, kami membawa semua siswa kembali ke sekolah agar mereka bisa mengambil semua barang pribadinya sebelum kami serahkan kepada orang tua mereka," Abubakar Hassan, Kepala Badan Darurat Negara (SEMA) Kaduna.
"Para orang tua telah meminta para siswa ini untuk dilepaskan kepada mereka dan mereka akan dibebaskan lebih awal, tetapi kami perlu mengelola trauma mereka dan membuat mereka merasa nyaman," tambahnya.
Kasus sama juga menimpa sebuah sekolah menengah di Ikara akhir pekan lalu. Tapi, aksi berhasil digagalkan pasukan keamanan.
(afp/agt)