WHO-AstraZeneca Bertemu Bahas Keamanan Vaksin

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mar 2021 20:15 WIB
Produsen vaksin AstraZeneca akan melakukan pertemuan dengan WHO bahas keamanan vaksin corona. (Foto: REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan perusahaan farmasi AstraZeneca diagendakan melakukan pertemuan pada hari ini, Selasa (16/5) untuk membahas keamanan vaksin di tengah melonjaknya jumlah infeksi harian virus corona global.

Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan pertemuan tersebut untuk menjawab kepanikan warga terkait tingkat keamanan vaksin AstraZeneca.

"Kami tidak ingin orang panik dan kami akan, untuk saat ini merekomendasikan agar negara-negara terus melakukan vaksinasi menggunakan AstraZeneca," kata Swaminathan dalam konferensi pers, Senin (15/3) seperti mengutip AFP.

"Sejauh ini, kami tidak menemukan hubungan antara kejadian ini [laporan pembekuan darah] dan vaksin."

WHO, AstraZeneca, dan Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) berkeras bahwa vaksin corona buatan mereka aman dan tidak ada kaitan antara pemberian vaksinasi dengan kasus pembekuan darah yang dilaporkan di Denmark dan Norwegia.

Ilmuwan WHO dan EMA rencananya akan melakukan pertemuan terpisah dengan AstraZeneca. Berselang dua hari kemudian, regulator Eropa akan melakukan pertemuan untuk memutuskan tindak lanjut terkait penggunaan vaksin AstraZeneca.

AstraZeneca bersama Universitas Oxford sejauh ini telah mengirimkan lebih dari 11 juta dosis vaksin ke sejumlah negara di dunia tanpa ada masalah besar.

Sejumlah negara Eropa memutuskan untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca sembari menunggu hasil investigasi EMA.

Temuan kasus pembekuan darah sejauh ini dilaporkan terjadi di Norwegia dan Denmark.

Sejumlah negara seperti Jerman, Spanyol, Prancis, Denmark, Islandia, Austria, Norwegia, Bulgaria, Irlandia, Belanda, Estonia, Lithuania, Luksemburg, Latvia, Italia, dan Republik Kongo menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca. Belakangan Indonesia juga memutuskan untuk menunda penggunaan vaksin AstraZeneca terkait kasus tersebut.

Penghentian penggunaan itu menjadi pukulan besar bagi kampanye imunisasi global yang diharapkan para ahli akan membantu mengakhiri pandemi yang selama setahun ini telah menewaskan lebih dari 2,6 juta orang dan menghancurkan ekonomi global.

"Kami telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan dan berharap dapat melanjutkannya dengan cepat jika saran EMA mengizinkannya," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron seperti dikutip dari CNN.

Merespons keraguan negara-negara di dunia, WHO angkat suara dan merekomendasikan untuk tetap melakukan vaksinasi dengan AstraZeneca.

Senada, dalam data yang dirilis pihak AstraZeneca menegaskan bahwa vaksin buatannya aman untuk digunakan.

"Peninjauan yang cermat terhadap semua data keamanan yang tersedia lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Uni Eropa dan Inggris dengan Vaksin COVID-19 AstraZeneca tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia, dalam usia yang ditentukan. kelompok, jenis kelamin, kelompok atau di negara tertentu," tulis AstraZeneca dalam pernyataan resminya.

(evn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK