Corona Memburuk, Manila Wajibkan Anak dan Lansia di Rumah

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mar 2021 18:25 WIB
Pemerintah Manila, Filipina, mewajibkan anak-anak hingga lansia tetap di rumah karena peningkatan infeksi virus corona (Covid-19).
Ilustrasi petugas kesehatan di Filipina yang menangani tes virus corona. (AP/Aaron Favila)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Ibu Kota Manila, Filipina, melarang warga di bawah usia 18 tahun dan 65 tahun ke atas keluar karena peningkatan jumlah infeksi virus corona (Covid-19).

Lembaga Otoritas Pembangunan Metro Manila mengatakan hanya warga berusia 18-65 tahun yang diizinkan keluar dari rumah mereka.

Kebijakan itu diterapkan Manila ketika Filipina mencatat lonjakan kasus infeksi Covid-19 bulan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Senin (15/3), Filipina mendeteksi 5.404 kasus corona dalam sehari. Jumlah itu menjadi rekor tertinggi harian sejauh ini.

Dikutip Reuters, jam malam telah diberlakukan di Manila sejak awal pekan ini. Kebijakan itu dilaporkan akan berlaku setidaknya untuk dua pekan ke depan.

Manila, rumah bagi 12 juta penduduk Filipina, menjadi kota dengan angka penularan corona tertinggi di negara tersebut.

Selain jam malam dan larangan keluar rumah, Manila juga melarang konsumsi minuman alkohol dan menerapkan penguncian wilayah (lockdown) lokal di sejumlah distrik yang memiliki tingkat infeksi tinggi.

Pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte sempat menerapkan lockdown nasional paling panjang dan ketat di antara negara lainnya pada 2020. Saat itu, Filipina hanya menetapkan larangan keluar rumah bagi anak di bawah 15 tahun.

Pada Oktober lalu, Filipina mulai melonggarkan seluruh aturan pembatasan tersebut dengan dalih memulihkan perekonomian negara yang merosot ke level terburuk dalam sejarah negara itu.

Sementara itu, Presiden Duterte juga terus menghadapi kritik lantaran dinilai lambat menyusun program vaksinasi nasional.

Namun, Kepala Strategi Penanganan Corona, Carlito Galvez, mengatakan setidaknya 2,4 juta dosis vaksin akan segera tiba.

Jutaan vaksin itu terdiri dari 979.200 dosis vaksin AstraZeneca yang didapat melalui skema multilateral COVAX dan 1,4 juta vaksin Sinovac di mana 400 ribu dosis diantaranya disumbangkan dari China.

Filipina juga telah menandatangani kesepakatan dengan Serum Institute of India untuk mengamankan 30 juta dosis vaksin Novavax yang akan tiba pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini.

Galvez mengatakan sejauh ini pemerintah tidak berencana menunda penggunaan vaksin AstraZeneca ketika lebih dari selusin negara, termasuk Indonesia, menyetop penggunaan vaksin asal Inggris itu untuk sementara.

Penundaan pemakaian vaksin dilakukan setelah muncul efek samping serius yang dialami para penerima vaksin AstraZeneca, seperti pembekuan darah.

(rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER