PM Taiwan Disuntik Vaksin AstraZeneca

CNN Indonesia
Senin, 22 Mar 2021 09:49 WIB
Taiwan memulai program vaksinasi Covid-19, Senin (22/3). PM Taiwan, Tseng-chang, pun menerima suntikan perdana menggunakan vaksin virus corona dari AstraZeneca.
PM Taiwan, Tseng-chang, menerima suntikan perdana menggunakan vaksin virus corona dari AstraZeneca. (AFP/Sam Yeh)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taiwan resmi memulai program vaksinasi Covid-19 pada Senin (22/3). Perdana Menteri Taiwan, Tseng-chang, pun menerima suntikan perdana menggunakan vaksin virus corona dari AstraZeneca.

"Saya baru saja selesai mendapat suntikan. Tidak ada rasa sakit di tempat suntikan, dan tidak ada rasa sakit di tubuh," kata Su usai disuntik vaksin di Universitas Nasional Taiwan, Taipei, seperti dikutip Reuters.

"Dokter menyuruh saya untuk lebih banyak minum air rebusan dan istirahat sebentar. Poin pertama akan saya ikuti dan poin kedua mungkin lebih sulit. Namun, saya akan tetap berusaha untuk istirahat semaksimal mungkin."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam gelombang pertama vaksinasi ini, Taiwan dilaporkan akan menggunakan 117 ribu dosis AstraZeneca yang tiba awal Maret ini dari pabrik di Korea Selatan.

Sekitar 60 ribu orang telah mendaftar vaksinasi gelombang pertama yang diprioritaskan untuk petugas kesehatan ini.

Penggunaan AstraZeneca ini berlangsung ketika hampir puluhan negara menangguhkan vaksin asal perusahaan Inggris itu akibat alasan keamanan.

Penangguhan penggunaan AstraZeneca dilakukan setelah muncul beberapa kasus efek samping berbahaya, seperti pembekuan darah pada penerimanya.

Meski begitu, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Eropa meyakini vaksin AstraZeneca masih aman digunakan karena manfaat vaksin itu jauh lebih besar daripada risikonya.

[Gambas:Video CNN]

Indonesia juga sempat menangguhkan penggunaan AstraZeneca. Namun, pada pekan lalu Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memutuskan melanjutkan penggunaan.

Lebih lanjut, Taiwan sejauh ini juga sudah setuju membeli hampir 20 juta dosis vaksin, termasuk 10 juta dari AstraZeneca.

Akibat tingkat infeksi corona yang rendah, pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen tidak menggelar vaksinasi nasional secara mendesak. Sejauh ini, hanya ada 33 orang yang masih dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 di Taiwan.

Wilayah yang disebut China sebagai pembangkang ini menjadi salah satu yang dianggap sukses menangani pandemi virus corona.

(rds/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER