Para pelanggan swalayan King Soopers pada Senin (22/3) tak pernah menyangka kunjungan mereka ke swalayan di Colorado yang tenang itu berubah menjadi malapetaka kala seorang pria tiba-tiba melancarkan aksi penembakan.
Saat itu, kira-kira sekitar pukul 14.30, seorang pengunjung bernama Ryan Borowski sedang bersantai mencari kudapan ketika tiba-tiba ia mendengar suara setidaknya dua tembakan.
"Daerah ini rasanya merupakan tempat teraman di Amerika, tapi saya nyaris mati karena membeli soda dan sekantong keripik," ujar Borowski kepada CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Borowski mengaku tak melihat pelaku penembakan itu. Ia hanya melihat orang-orang dengan wajah ketakutan berlarian ke arahnya.
"Kami menceritakan kepada karyawan swalayan kejadian itu dan semua orang saling bantu. Kami berlari ke tempat aman secepat mungkin," ucap Borowski.
Sama seperti Borowski, seorang ibu bernama Sarah Moonshadow bersama putranya, Nicolas Edwards, juga sedang bersantai setelah mengambil stroberi. Mereka panik ketika mendengar suara dua tembakan, dan langsung lari.
Ketika tiba di luar, Moonshadow melihat satu orang terkapar di tempat parkir. Edwards mengaku lega ketika melihat polisi mengangkat tubuh itu.
"Saya tahu kami tidak bisa melakukan apa-apa untuk pria itu. Kami juga harus lari," kata Edwards.
Sementara itu, James Bentz mengatakan kepada AP bahwa ia sedang berada di tempat penjualan daging ketika penembakan terjadi.
Ia lantas langsung masuk ke arah gudang dan keluar lewat pintu belakang. Di sana, ia melihat anak-anak muda membantu orang tua yang tak bisa bergerak cepat.
Di luar, mereka disambut oleh para petugas kepolisian dan tim SWAT yang diterjunkan setelah aparat menerima laporan mengenai penembakan tersebut.
"Luar biasa melihat semua orang saling membantu dan punya pemikiran sama, yaitu lari secepatnya. Saya tak tahu mengapa ada beberapa orang yang tak lari, dan saya kasihan melihat mereka hanya bisa terpaku. Saya berharap itu tak terjadi," kata Borowski, seperti dikutip AFP.
Akibat penembakan ini, setidaknya sepuluh orang tewas, termasuk satu petugas kepolisian. Hingga kini, kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan menyelidiki motif pelaku penembakan yang saat ini sedang dalam tahanan.
"Ini merupakan tragedi dan mimpi buruk bagi Daerah Boulder. Orang-orang ini hanya melakukan aktivitas sehari-hari, berbelanja. Saya berjanji para korban dan warga Colorado akan mendapatkan keadilan," ujar Kepala Jaksa Boulder, Michael Dougherty.
(has)