Korut Krisis, Kim Jong-un Tetap Bangun 10 Ribu Apartemen

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mar 2021 05:04 WIB
Kim Jong-un memulai pembangunan 10 ribu apartemen di Pyongyang meski Korea Utara tengah dilanda krisis yang menyebabkan proyek-proyek lainnya terbengkalai.
Kim Jong-un memulai pembangunan 10 ribu apartemen di Pyongyang meski Korea Utara tengah dilanda krisis yang menyebabkan proyek-proyek lainnya terbengkalai. (Reuters/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kim Jong-un memulai pembangunan 10 ribu apartemen di Pyongyang meski Korea Utara tengah dilanda krisis yang menyebabkan proyek-proyek lainnya terbengkalai.

"Tak ada yang lebih berharga, terhormat, dan bahagia ketimbang mendedikasikan keringat dan semangat kita untuk membangun jalan ideal ini," ujar Kim saat menghadiri upacara pembukaan proyek itu pada Selasa (23/3).

Sebagaimana dilansir KCNA, Kim kemudian mengatakan bahwa pemerintah memutuskan untuk melanjutkan proyek tersebut karena mereka ingin meningkatkan taraf hidup rakyat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan ini merupakan bagian dari proyek besar impian Kim untuk mendirikan 50 ribu apartemen baru di Pyongyang dalam lima tahun mendatang.

Saat merancang proyek ini, Kim memang berambisi untuk meningkatkan perekonomian Korut. Namun, pengamat menganggap ambisi ini terlalu tinggi mengingat saat ini Korut sedang krisis, terutama karena sanksi internasional terkait program nuklir mereka.

Lebih jauh, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga memperingatkan bahaya kekurangan makanan di Korut karena kesalahan manajemen pemerintah di tengah pandemi Covid-19, juga sejumlah bencana alam yang melanda negara itu.

[Gambas:Video CNN]

"Risikonya sangat tinggi bagi Kim Jong-un untuk memulai proyek konstruksi besar ketika proyek penting negara lainnya saja sangat tertunda," ujar Chad O'Carroll, CEO perusahaan pemantau Korut, Korea Risk Group.

Meski demikian, O'Carroll menganggap proyek ini juga bisa menjadi titik terang bagi Korut yang sedang menghadapi krisis karena penutupan perbatasan guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Apartemen baru ini membutuhkan pasokan bahan konstruksi dari luar negeri, yang hanya mungkin tersedia jika Korut mulai mengizinkan impor lagi," tutur O'Carroll.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER