Myanmar Bebaskan 628 Demonstran Antikudeta yang Dipenjara

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mar 2021 16:04 WIB
Myanmar membebaskan lebih dari 600 demonstran yang dipenjara setelah ikut serta dalam serangkaian unjuk rasa anti-kudeta sejak Februari lalu.
Myanmar membebaskan lebih dari 600 demonstran yang dipenjara setelah ikut serta dalam serangkaian unjuk rasa anti-kudeta sejak Februari lalu. (AFP/Sai Aung Main)
Jakarta, CNN Indonesia --

Myanmar membebaskan lebih dari 600 demonstran yang dipenjara setelah ikut serta dalam serangkaian unjuk rasa anti-kudeta sejak Februari lalu.

Seorang pejabat senior dari Penjara Insein yang enggan diungkap identitasnya mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya membebaskan setidaknya 628 tahanan.

"Kami membebaskan 360 pria dan 268 perempuan dari penjara Insein hari ini," ujarnya pada Rabu (24/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber tersebut tak menjelaskan lebih jauh mengenai pembebasan itu. Namun, seorang anggota kelompok pemantau mengonfirmasi kepada Reuters bahwa ia juga melihat sejumlah bus meninggalkan penjara di Insein.

"Semua yang dibebaskan merupakan mereka yang ditangkap karena protes, juga yang melanggar jam malam atau mereka yang keluar untuk membeli sesuatu," kata anggota kelompok pemantau itu.

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mencatat, setidaknya 2.000 orang ditahan dalam bentrokan antara demonstran dan aparat saat unjuk rasa anti-kudeta.

[Gambas:Video CNN]

Gelombang pemberontakan sipil terhadap junta militer terus meluas di Myanmar sejak kudeta berlangsung pada 1 Februari lalu.Aparat keamanan pun dilaporkan semakin brutal dalam menindak para demonstran.

Komisi Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa sampai saat ini lebih dari 200 orang tewas dalam bentrokan antara aparat keamanan Myanmar dan pedemo.

(has/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER