Myanmar membebaskan lebih dari 600 demonstran yang dipenjara setelah ikut serta dalam serangkaian unjuk rasa anti-kudeta sejak Februari lalu.
Seorang pejabat senior dari Penjara Insein yang enggan diungkap identitasnya mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya membebaskan setidaknya 628 tahanan.
"Kami membebaskan 360 pria dan 268 perempuan dari penjara Insein hari ini," ujarnya pada Rabu (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Anak 7 Tahun Tewas Ditembak Aparat Myanmar |
Sumber tersebut tak menjelaskan lebih jauh mengenai pembebasan itu. Namun, seorang anggota kelompok pemantau mengonfirmasi kepada Reuters bahwa ia juga melihat sejumlah bus meninggalkan penjara di Insein.
"Semua yang dibebaskan merupakan mereka yang ditangkap karena protes, juga yang melanggar jam malam atau mereka yang keluar untuk membeli sesuatu," kata anggota kelompok pemantau itu.
Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mencatat, setidaknya 2.000 orang ditahan dalam bentrokan antara demonstran dan aparat saat unjuk rasa anti-kudeta.
Gelombang pemberontakan sipil terhadap junta militer terus meluas di Myanmar sejak kudeta berlangsung pada 1 Februari lalu.Aparat keamanan pun dilaporkan semakin brutal dalam menindak para demonstran.
Komisi Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa sampai saat ini lebih dari 200 orang tewas dalam bentrokan antara aparat keamanan Myanmar dan pedemo.
(has/dea)