Sederet berita meramaikan kabar internasional pada Rabu (24/3), mulai dari kelompok pemberontak Rakhine, Tentara Arakan, siap bergabung melawan junta militer Myanmar hingga Korea Utara kembali meluncurkan rudal.
Kelompok pemberontak di Rakhine, Tentara Arakan (AA), siap bergabung dengan etnis lain untuk melawan kudeta militer Myanmar.
"Sangat menyedihkan bahwa orang-orang tidak bersalah ditembak dan dibunuh di Myanmar," kata juru bicara AA, Khine Thu Kha, dalam sebuah pesan yang dikutip Reuters, Selasa (23/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thu Kha membeberkan bahwa sejumlah kelompok bersenjata etnis lain juga sudah mengisyaratkan bahwa mereka siap untuk gerakan pro-demokrasi.
Ia lantas menegaskan bahwa kelompok-kelompok etnis yang tertindas akan terus berjuang melawan penindasan.
Dari kawasan Barat, kabar mengenai pelaku penembakan di Colorado, Ahmad Al Aliwi Alissa, juga menarik perhatian. Dalam wawancara dengan Reuters, kakak Ali mengungkap bahwa sang adik punya perangai antisosial.
Ahmad dan keluarganya adalah pendatang dari Suriah. Mereka menjadi warga AS dengan cara naturalisasi.
Menurut kakak ipar Ahmad, sebelum kejadian berdarah itu Ahmad sempat mengutak-atik senapan semi-otomatis Ruger AR-556 berkapasitas 30 peluru yang dibeli pada 16 Maret lalu.
Ahmad mengeluhkan senjatanya saat itu macet karena ada satu peluru tersangkut di laras. Karena keluarganya khawatir, mereka memarahi Ahmad dan menyembunyikan senjatanya.
Namun, Ahmad menemukan senjata yang akhirnya ia pakai untuk melancarkan aksi penembakan di swalayan King Soopers di Boulder, Colorado, pada awal pekan lalu.
Tak hanya masalah penembakan, AS juga kembali dihadapkan dengan Korea Utara yang meluncurkan rudal pertamanya sejak Joe Biden dilantik menjadi presiden.
Seorang pejabat AS menuturkan bahwa Korut menembakkan dua rudal pada Minggu (21/3). Ia mengatakan bahwa uji coba rudal ini merupakan taktik lama Pyongyang untuk memprovokasi AS dan Korea Selatan.
Namun, Biden menanggapi santai peluncuran rudal Korut ini. Menurutnya, peluncuran rudal itu bukan provokasi.
(has)