Brazil Catat Kasus Covid Varian Afrika Selatan Pertama
Brazil mencatat temuan pertama kasus Covid-19 varian Afrika Selatan yang cepat menular. Hal ini menjadi peringatan bahaya terkini bagi negara yang amat terdampak oleh pandemi itu.
Seorang perempuan di negara bagian Sao Paulo dikonfirmasi, Rabu (7/4), terinfeksi dengan varian Afrika Selatan. Hal itu pertama kali diidentifikasi oleh lembaga biomedis Butantan sebagai kemungkinan kasus varian lokal baru.
Temuan varian Afrika Selatan ini menambah kekhawatiran bahwa gelombang Covid-19 yang secara brutal menghantam Brazil bisa terus menerjang hingga berminggu-minggu mendatang.
Pada Selasa (6/4), Kementerian Kesehatan Brazil melaporkan rekor satu hari itu sebanyak 4.195 kematian.
Sejumlah pakar menilai, situasi pandemi Covid-19 di negara terbesar di Amerika Selatan itu memungkinkan Brazil melampaui Amerika Serikat sebagai kasus paling mematikan.
Sementara itu, analisis lebih lanjut menegaskan temuan teranyar ini sebagai kasus lokal pertama dari varian yang menyebar di Afrika Selatan dan wilayah lainnya.
Para ilmuwan takut akan keberadaan varian Afrika Selatan dan varian Brazil, yang dikenal sebagai P.1, meraja lela di tengah masyarakat.
Keduanya dikenal lebih menular dan mungkin lebih mematikan dibanding versi virus yang asli sehingga bisa memperburuk kondisi di sana.
"Ini bisa jadi urusan besar," kata salah satu koordinator di Butantan yang mempelajari varian baru. "Saya pikir P.1 telah mengambil alih. Saya tak yakin bila varian Afrika Selatan akan 'mengalahkan' P.1. Tapi lihat nanti,"
Varian Afrika Selatan yang dilaporkan ini diduga bisa mengurangi perlindungan dari vaksin yang masih dibagikan kepada masyarakat.
Peneliti Butantan, Jose Patane mengatakan varia tersebut kemungkinan besar tiba di Brazil usai menyebar melalui Eropa pada akhir 2020.
Pasien lokal pertama dengan varian itu, seorang perempuan 30 tahun di kota Sorocaba, belum pernah pergi ke luar negeri atau kontak dengan orang lain. Hal ini dianggap peneliti sebagai indikasi sebuah penularan masyarakat lokal.
Di sisi lain, Sao Paulo, kota terbesar di Brazil pada Rabu (7/4), akan membuka sekitar 600 pemakaman baru setiap harinya. Hal itu jauh melampaui rekor 426 pemakaman dalam sehari pada 30 Maret.
Kota itu juga sedang mempersiapkan rencana untuk "pemakaman vertikal" berupa sebuah ruang bawah tanah dengan 26 ribu kuburan seperti laci yang dalam dibangun dalam 90 hari usai disetujui.
(reuters/end)