Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengajak pimpinan negara D-8 (Developing 8) untuk mendukung vaksin multilateral, dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang digelar di Jakarta, Kamis (8/4).
KTT itu merupakan pertemuan tiga tahunan para kepala negara dan kepala pemerintahan D8. KTT itu dihadiri oleh hampir semua pemimpin negara anggota yakni Bangladesh, Indonesia, iran, Malaysia, Mesir, Pakistan, Turki dan Nigeria.
Hal itu diutarakan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, melalui konferensi pers secara virtual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditegaskan oleh bapak presiden bahwa vaksin Covid-19 adalah barang publik global. Oleh karenanya dunia perlu bersatu untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin untuk semua," terang Retno.
Artinya, lanjut Retno, dunia harus dapat menggandakan kapasitas produksi vaksin.
"Ini berarti tidak boleh ada restriksi terhadap produksi dan distribusi vaksin," imbuhnya.
Melalui Retno, Jokowi menegaskan D-8 dapat berperan dalam menawarkan kapasitas produksi vaksin dan mendorong transfer teknologi. Beberapa negara anggota D-8 termasuk Indonesia saat ini tengah mengembangkan produksi vaksin mandiri.
"Untuk itu D8 harus membuka kerjasama dalam pengembangan dan produksi vaksin ke depan," ujar Retno.
Diketahui, KTT itu dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, selaku Ketua D8. Pertemuan itu merupakan KTT yang ke-10, bertepatan dengan 24 tahun sejak D-8 berdiri.
Di awal pertemuan itu, telah dilakukan serat terima ketua D8 sebelumnya yakni Turki ke ketua yang baru, Bangladesh.
(isa/ayp)