India Larang Ekspor Obat Remdesivir untuk Corona
India mengumumkan larangan ekspor obat remdesivir. Pasalnya, infeksi corona melonjak ke level tertinggi baru pada Minggu, (11/4).
Dilansir dari AFP, dengan lonjakan kasus tersebut, permintaan obat corona dari rumah sakit pun meroket. Sehingga pemerintah memutuskan menyetop ekspor remdesivir.
Negara dengan penduduk terpadat ke-2 di dunia tersebut mengalami peningkatan tajam kasus dalam beberapa pekan terakhir. India mencatat 152 ribu kasus baru pada Minggu, (11/4) dan membuat jumlah yang terinfeksi mencapai 13,3 juta orang.
Kementerian Kesehatan mengatakan lonjakan kasus telah menyebabkan lonjakan permintaan tiba-tiba untuk obat antivirus.
"Ada potensi peningkatan lebih lanjut dalam permintaan ini dalam beberapa hari mendatang," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Kementerian menambahkan bahwa larangan ekspor akan diberlakukan sampai situasi membaik.
Remdesivir, dibuat oleh raksasa farmasi AS Gilead, merupakan salah satu obat pertama yang relatif menjanjikan dalam mempersingkat waktu pemulihan untuk beberapa pasien Covid-19.
Tetapi sebuah penelitian yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa obat itu sedikit atau tidak berpengaruh pada kematian Covid-19.
Gilead tahun lalu menandatangani perjanjian lisensi dengan produsen obat generik yang berbasis di India, Pakistan dan Mesir, yang memungkinkan mereka memproduksi remdesivir untuk didistribusikan di 127 negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.
Tujuh perusahaan di India, produsen obat generik terbesar di dunia memiliki izin untuk memproduksi remdesivir. Mereka memiliki kapasitas produksi bulanan hingga 3,88 juta dosis injeksi.
(afp/age)