170 Tahun Berdiri, Reuters Tunjuk Pemred Perempuan Pertama

CNN Indonesia
Rabu, 14 Apr 2021 21:03 WIB
Untuk pertama kalinya setelah 170 tahun berdiri, kantor berita Reuters menunjuk editor perempuan, Alessandra Galloni, sebagai pemimpin redaksi, Selasa (13/4).
Untuk pertama kalinya setelah 170 tahun berdiri, kantor berita Reuters menunjuk editor perempuan, Alessandra Galloni (kiri), sebagai pemimpin redaksi, Selasa (13/4). (Reuters/Grigory Dukor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Untuk pertama kalinya setelah 170 tahun berdiri, kantor berita Reuters menunjuk editor perempuan, Alessandra Galloni, sebagai pemimpin redaksi pada Selasa (13/4).

Perempuan asal Roma, Italia, tersebut akan menggantikan pendahulunya, Stephen J. Adler, yang akan pensiun bulan ini setelah memimpin redaksi Reuters selama satu dekade terakhir.

Berbicara empat bahasa, Galloni telah malang-melintang meliput berita bisnis dan politik. Sebelum berkiprah di Reuters pada 2013 lalu, perempuan 47 tahun itu sempat meniti karier di Wall Street Journal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Galloni akan resmi menjabat pemimpin redaksi Reuters pada 19 April mendatang dan akan berbasis di London, Inggris.

"Dia adalah kandidat yang menonjol dalam pencarian global yang ekstensif dan proses perekrutan yang sangat kompetitif, yang menampilkan banyak kandidat internal dan eksternal yang mengesankan," kata Presiden Reuters, Michael Friedenberg, dalam pernyataannya.

Sejak 2008, Reuters menjadi bagian dari Thomson Reuters Corp. Reuters News menyumbangkan sekitar 10 persen dari total pendapatan Thomson Reuters sebesar US$5,9 miliar.

Tidak seperti banyak kantor berita lain, Reuters menjadi salah satu bisnis media paling menguntungkan.

[Gambas:Video CNN]

Sejumlah pesaing utama Reuters termasuk Bloomberg News, Associated Press, kantor berita Prancis AFP, dan penyedia konten visual Getty Images.

Selain berfokus pada pengembangan bisnis, Reuters juga tengah mencari peluang keuntungan dari sektor lain.

Salah satu yang menonjol di antaranya adalah peluncuran situs yang diperbarui dan diharapkan bisa menarik lebih banyak kaum profesional untuk membaca.

Pada akhirnya, Reuters diharapkan bisa mulai menerapkan tarif berlangganan untuk setiap kontennya.

(has/rds/has)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER