Kepolisian Metropolitan Indianapolis, Amerika Serikat, mengungkap nama 8 korban tewas dalam penembakan di gedung logistik FedEx.
Melansir dari The New York Times, nama-nama korban yakni, Matthew R. Alexander (32), Samaria Blackwell (19), Amarjeet Johal (66), Jaswinder Kaur (64), Jaswinder Singh (68), Amarjit Sekhon (48), Karli Smith (19), and John Weisert (74). Namun, ada keluarga korban yang menyebut pengejaan nama dan usia berbeda antara lain, Jasvinder Kaur (50), Amarjit Sekhon (49), dan Jaswinder Singh (70).
Empat korban di antaranya, terdiri dari tiga lelaki dan seorang perempuan, berasal dari komunitas penganut Sikh di Indianapolis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pascapenembakan, keluarga dari karyawan yang bekerja di gedung logistik dikumpulkan di sebuah hotel untuk menunggu perkembangan informasi. Sementara karyawan FedEx dilarang menggunakan ponsel saat berada di gudang logistik.
Insiden penembakan itu terjadi pada Kamis (15/4) lalu. Kepolisian mengatakan beberapa orang terluka dan dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 01.00 dini hari waktu setempat.
Pelaku penembakan bernama Brandon Hole (19). Biro Investigasi Federal AS (FBI) menyebut pihaknya pernah mewawancarai Hole pada April 2020.
Sang ibunda melaporkan bahwa anaknya mengancam bunuh diri. FBI pun melakukan wawancara dan menyita pistol miliknya.
Hole tewas bunuh diri di lokasi kejadian. Menurut keterangan FBI, pelaku adalah mantan karyawan FedEx dan mengidap gangguan kejiwaan.
Lewat akun Twitter, organisasi Sikh Coalition mengkonfirmasi ada empat anggota komunitas Sikh di yang meninggal dalam kejadian itu.
Di sisi lain, Presiden AS, Joe Biden, menyatakan dukungan terhadap pengetatan pengendalian senjata api. Di sela-sela konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, Biden mengatakan pengendalian senjata api itu pemeriksaan latar belakang pemilik dan larangan kepemilikan senjata serbu.
Akan tetapi, hasil akhir tergantung pada Senat.
"Ini harus diakhiri. Ini adalah aib nasional," ujar Biden mengutuk insiden penembakan massal dan kekerasan dengan senjata di AS.
(els/ayp)