Pemerintah Jepang berencana untuk membuka pusat vaksinasi besar di Tokyo dan Osaka dalam beberapa minggu mendatang dalam upaya untuk mempercepat vaksinasi, media lokal melaporkan pada Minggu (25/4).
Surat kabar Nikkei mengatakan bahwa pusat vaksinasi di Tokyo itu rencananya dibuka pada awal Mei dan dapat memvaksinasi sekitar 10 ribu orang setiap hari.
Pusat vaksinasi itu terbuka untuk siapa saja yang tinggal dan bekerja di Tokyo, kata surat kabar itu, menambahkan bahwa staf terlatih secara medis dari Pasukan Bela Diri Jepang juga akan membantu vaksinasi di pusat-pusat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Jepang telah menghindari penyebaran virus yang meledak di banyak negara, pemerintah mendapat kecaman tajam atas peluncuran vaksinasi yang lamban, yang sebagian besar ditangani oleh otoritas kota. Hanya sekitar 1 persen dari populasinya yang telah divaksinasi, menurut Reuters.
Lonjakan infeksi baru-baru ini yang didorong oleh penyebaran varian juga telah memicu kekhawatiran dan ada kekurangan staf medis dan tempat tidur rumah sakit di beberapa daerah.
Jepang baru mulai memvaksinasi populasi lansia yang cukup besar bulan ini dan para ahli kesehatan mengatakan mungkin diperlukan waktu hingga musim dingin atau lebih lama bagi sebagian besar masyarakat umum untuk mendapatkan akses vaksin.
Menteri Kesehatan Norihisa Tamura mengatakan pada Minggu jika pemerintah dapat mengamankan cukup vaksin untuk menyuntik orang tua pada akhir Juli, vaksinasi bagi mereka yang berusia di bawah 65 tahun dapat dimulai bulan itu, menurut laporan Kyodo.
Keadaan darurat ketiga Jepang di Tokyo, Osaka dan dua prefektur lainnya dimulai pada hari Minggu, mempengaruhi hampir seperempat populasi ketika negara tersebut berusaha untuk memerangi lonjakan kasus tiga bulan sebelum Olimpiade Tokyo dibuka.
Jepang telah memiliki sekitar 550 ribu kasus dan 9.761 kematian hingga saat ini.
(reuters/ard)