Amerika Serikat (AS) akan mengizinkan ekspor 60 juta dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca usai dikritik bahwa pemerintahan Joe Biden menimbun vaksin sementara negara lain kesusahan.
"AS akan melepas 60 juta dosis AstraZeneca ke negara lain saat sudah tersedia," cuit Andy Slavitt, penasehat senior Gedung Putih, dalam media sosial.
Meski demikian sejauh ini belum dijelaskan berapa banyak dosis yang siap dikapalkan atau ke negara mana akan diberikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AFP menjelaskan Biden telah berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi melalui telepon pada Senin (26/4) dan berjanji bahwa AS 'mendukung rakyat India yang terkena dampak lonjakan kasus Covid-19 yang baru saja terjadi'.
Dalam pernyataan resmi terkait panggilan telepon itu dikatakan AS menyediakan berbagai bantuan darurat terkait pasokan oksigen, bahan vaksin, dan terapi.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan vaksin yang akan diekspor bakal diperiksa kualitasnya lebih dulu oleh Food and Drug Administration.
"Tim kami akan membagikan detail tentang rencana kami dan siapa yang akan menerima bantuan dari sini, tetapi kami sedang dalam proses membuat rencana saat ini," katanya.
Sejauh ini sudah 140 juta penduduk AS menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Jumlah itu sekitar 42 persen dari populasi atau 53 persen dari populasi orang dewasa.
Jumlah kasus baru di AS sekarang telah berkurang. Sementara Pfizer dan Moderna sesuai rencana bakal memberikan total 600 juta dosis vaksin pada akhir Juli, AS juga melanjutkan vaksinasi bersama Johnson & Johnson.
(fea)