Warga India Murka Hakim Minta Faskes Covid-19 di Hotel Mewah

CNN Indonesia
Rabu, 28 Apr 2021 07:30 WIB
Sejumlah hakim di Pengadilan Tinggi New Delhi, India meminta fasilitas perawatan Covid-19 di hotel mewah dan memicu amarah masyarakat.
Ilustrasi pasien infeksi corona di India. (REUTERS/DANISH SIDDIQUI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sikap sejumlah hakim di Pengadilan Tinggi New Delhi, India yang meminta fasilitas perawatan Covid-19 di hotel mewah memicu amarah masyarakat setempat.

Sebab mereka saat ini tengah berjuang bertahan hidup akibat gelombang kedua virus corona.

Penduduk memprotes permintaan para pejabat itu karena fasilitas kesehatan seperti rumah sakit di kota itu sangat kewalahan menangani pasien corona. Ruang rawat mereka sudah penuh dan tidak persediaan oksigen medis menipis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Reuters, Selasa (27/4), pemerintah setempat mengatakan mereka menerima permintaan dari Pengadilan Tinggi Delhi dan memesan 100 kamar di Hotel Ashoka untuk para hakim pengadilan tinggi dan keluarganya.

Padalah, menurut salah satu sumber pemerintah, mereka sudah menyiapkan sejumlah kamar untuk para tokoh masyarakat, termasuk hakim senior jika terinfeksi virus corona di India Institut Ilmu Kedokteran India yang dikelola negara di Delhi. Menurut mereka, memesan hotel mewah merupakan bentuk sikap panik dan berlebihan.

Seorang advokat dan juru bicara kelompok oposisi dari Partai Kongres, Jaiveer Shergill, mengatakan keputusan pemerintah menyediakan fasilitas mewah bagi pejabat bertentangan dengan hak atas kesetaraan yang tercantum dalam konstitusi. Pengadilan, lanjut dia, seharusnya menolak perlakuan khusus tersebut.

"Demi keadilan, integritas, dan keyakinan pada sistem peradilan, Pengadilan Tinggi Delhi harus membatalkan perintah tersebut", kata Shergill.

Seorang pengamat politik sekaligus mantan kepala Amnesty International India, Aakar Patel, mengkritik permintaan para pejabat pengadilan itu.

"Pengadilan tinggi Delhi sebaiknya menolak tawaran Hotel Ashoka, atau membatalkannya jika mereka memesannya sendiri," ujarnya.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari dari pengadilan tinggi Delhi ataupun pemerintah negara bagian Delhi terkait hal itu.

Ibu kota India itu menjadi salah satu yang terdampak paling parah dalam gelombang kedua virus corona.

Lonjakan kasus yang terus terjadi membuat rumah sakit terpaksa menolak pasien lantaran tak memiliki tempat tidur atau ketersediaan oksigen yang cukup.

(isa/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER