Sejumlah berita meramaikan kabar internasional pada Kamis (29/4), mulai dari hantaman roket di pangkalan udara militer Myanmar hingga penambahan 379 kasus Covid-19 di India dalam sehari.
Situasi di perbatasan Myanmar akibat aksi saling serang antara junta militer dan berbagai pihak lain, terutama milisi etnis. Pada Kamis, dua pangkalan udara Myanmar dilaporkan menjadi target penyerangan kelompok tak dikenal.
Saksi mata melaporkan ledakan terdengar di salah satu pangkalan udara dan tembakan roket terlihat menerjang pangkalan udara lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan ini terjadi beberapa hari setelah milisi etnis Karen, Serikat Nasional Karen (KNU), menduduki pos keamanan di perbatasan dekat Thailand.
Junta militer dilaporkan melancarkan serangan udara untuk membalas gempuran KNU itu. Menurut laporan pejabat Thailand, junta membalas serangan KNU itu dengan melancarkan gempuran udara di daerah kekuasaan KNU pada Rabu.
Aksi saling serang ini terjadi tiga bulan setelah kudeta militer pada 1 Februari lalu. Setelah kudeta itu, sejumlah kelompok milisi memang menyatakan mendukung pemberontakan rakyat sipil terhadap junta militer dari wilayah pedalaman perbatasan.
Sementara itu, kondisi di India setelah diterjang gelombang kedua Covid-19 juga masih menjadi perhatian.
Pada Kamis, India mencatat lebih dari 379 ribu kasus dalam sehari. Dengan angka ini, India mencatat rekor kasus harian Covid-19 global.
Selain itu, 3.645 orang juga dilaporkan meninggal akibat Covid-19 dalam 24 jam belakangan. Total angka kematian karena Covid-19 di India mencapai 208 ribu.
Para ahli menduga peningkatan tajam ini karena aktivitas kerumunan massa. AFP melaporkan bahwa rumah sakit di berbagai kota di India juga kehabisan tempat tidur, menimbulkan kerumunan kerabat pasien untuk mendapatkan obat dan tabung oksigen.
3. Biden Sebut AS Ogah Berseteru dengan China dan Rusia
Sehari menjelang peringatan 100 hari kepemimpinannya, Presiden Joe Biden menyampaikan pidato pertamanya di hadapan Kongres pada Kamis.
Dalam pidato itu, Biden menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak ingin memiliki konflik dengan China dan Rusia.
Biden mengaku sudah menyampaikan sikap AS tersebut dalam perbincangan langsung dengan Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin.
Momen ini juga menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya, dua perempuan mendampingi Biden di depan Kongres, yaitu Wakil Presiden Kamala Harris dan Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi.
(has)