Krisis Oksigen Medis Perparah Badai Covid-19 India

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Mei 2021 11:33 WIB
India butuh setidaknya 7.200 ton oksigen medis per hari. Kapasitas produksi tidak memadai membuat India membutuhkan bantuan luar negeri.
India kekurangan oksigen medis untuk merawat pasien covid-19. (AFP/SANJAY KANOJIA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selain harus berjuang keluar dari gelombang kedua Covid-19, India kini dilanda krisis kekurangan tabung oksigen untuk pasien Covid-19.

Kasus Covid-19 India saat ini masih mengalami lonjakan tajam. Dalam kurun waktu 24 jam terakhir saja, tercatat 386.452 kasus baru, dan hampir 3.500 kematian sehari.

Menurut laporan India Today, lusinan rumah sakit di kota-kota besar seperti New Delhi dan Mumbai kehabisan 'bahan bakar' yakni oksigen untuk pasien Covid-19. Akibatnya, banyak pihak keluarga yang berebut tabung oksigen di rumah sakit meski stoknya sendiri belum tentu tersedia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak terjadinya lonjakan kasus Covid-19, konsumsi oksigen medis di India ikut bertambah hingga delapan kali lipat dari biasanya. Sekitar 7.200 ton oksigen diperlukan setiap harinya untuk menangani pasien Covid-19.

Reuters menyebut krisis pasokan oksigen medis mungkin akan mereda pada pertengahan Mei karena peningkatan produksi hingga 25 persen dan perbaikan infrastruktur.

Produsen oksigen di negara tersebut, Linde India dan Praxair India mengatakan sedang meningkatkan produksi oksigen hingga 9.000 ton per hari. Namun oksigen tersebut mungkin baru bisa diproduksi pada pertengahan Mei.

"Harapan saya, pada pertengahan Mei kami sudah pasti memiliki infrastruktur transportasi yang memungkinkan kami untuk melayani permintaan di seluruh negeri," kata Kepala Bisnis Perusahaan Gas di Asia Selatan, Banerjee, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (1/5).

Selama seminggu terakhir, New Delhi dan banyak daerah lain di India telah kekurangan pasokan oksigen di rumah sakit. Antrean untuk mendapat tabung oksigen mengular di setiap rumah sakit. Bahkan ambulans dan perawat harus menunggu berjam-jam untuk dapat mengisi ulang silinder oksigen.

Pemerintah pusat juga telah berjanji akan berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri agar distribusi oksigen tetap berjalan. Namun stok di rumah sakit masih menipis.

Kondisi tersebut diklaim terjadi karena persediaan oksigen yang terbatas hingga jumlah distribusinya dikurangi pada beberapa daerah, seperti New Delhi.

"Tidak ada pasokan yang akan dikirim ke Delhi. Pasokan oksigen cair pertama-tama disalurkan ke rumah sakit pemerintah dan rumah sakit perusahaan besar," kata Administrator Rumah Sakit di Pusat Medis East Delhi, Ajay Bedi.

Keluarga membuat oksigen sendiri

Kelangkaan oksigen juga membuat pihak keluarga mencari cara membuat oksigen sendiri di rumah. Para ahli dan ilmuwan di India telah memperingatkan bahaya mengerikan dari mencoba membuat oksigen medis sendiri.

"Cara apapun untuk membuat gas di rumah melibatkan banyak risiko seperti kemungkinan gas beracun terhirup atau ledakan," kata Sekretaris Asosiasi Medis India, Tamil Nadu.

Seorang ilmuwan di National Institute of Epidemiology Chennai, Tarun Bhatnagar juga mengatakan membuat oksigen sendiri merupakan metode yang tidak teruji dan tidak dianjurkan.

"Pendekatan seperti itu bahkan bisa memperburuk pasien jika mengarah pada penundaan perawatan," kata Bhatnagar.

(mel/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER