KILAS INTERNASIONAL

Virus Corona India Kebal Imun sampai Myanmar Terancam Miskin

CNN Indonesia
Senin, 03 Mei 2021 06:24 WIB
Virus corona mutasi di India kebal imun sampai Myanmar terancam miskin imbas kudeta.
Ilustrasi penduduk India antre untuk divaksinasi corona setelah terjadi lonjakan kasus infeksi. (REUTERS/NIHARIKA KULKARNI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Minggu (2/5) kemarin. Mulai dari virus corona mutasi di India kebal imun sampai Myanmar terancam miskin imbas kudeta. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.


1. India Temukan Mutasi Virus Corona yang Kebal Respons Imun

Forum ilmuwan India, Konsorsium Genetika SARS-CoV-2 (INSACOG) mengungkapkan mutasi kecil pada beberapa sampel virus corona yang kemungkinan dapat menghindari respons imun. Kendati demikian, temuan tersebut masih perlu dikaji lebih lanjut.

Hal tersebut disampaikan oleh pemimpin forum, Shahid Jameel kepada Reuters pada Sabtu (1/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat beberapa mutasi muncul pada beberapa sampel yang mungkin dapat menghindari tanggapan kekebalan," kata Shahid.

Dia tak memberikan rincian lebih lanjut apakah mutasi terlihat pada varian India atau yang lainnya.

Para ilmuwan India tengah mempelajari penyebab lonjakan kasus corona. Terutama varian yang pertama kali terdeteksi di negara itu, B1617, yang diduga menjadi penyebab jumlah kasus yang terus meningkat.

[Gambas:Video CNN]


2. Krisis Kudeta-Covid-19 Dorong Myanmar ke Jurang Kemiskinan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan dampak dari kudeta dan Covid-19 di Myanmar memaksa hampir setengah penduduk negara itu, terjebak ke dalam jurang kemiskinan pada 2022.

Pada Kamis (29/4), analisis dari Program Pembangunan PBB (UNDP) memperingatkan jika situasi keamanan dan ekonomi tidak kunjung stabil, sebanyak 25 juta orang dapat hidup dalam kemiskinan pada 2022. Angka tersebut, sekitar 48 persen dari jumlah penduduk di negara yang tengah dilanda kudeta itu.

"Kami menghadapi tragedi yang sedang berlangsung," ucap Administrator UNDP, Achim Steiner, seperti dikutip CNN, Jumat (30/4).

Krisis politik yang berlarut-larut, lanjur Steiner jelas akan memperburuk keadaan di Myanmar.

Meningkatnya biaya makanan, kehilangan pendapatan dan upah yang signifikan, runtuhnya layanan dasar seperti perbankan dan perawatan kesehatan, jaring pengaman sosial yang tidak memadai kemungkinan besar akan mendorong jutaan orang yang sudah rentan berada di bawah garis kemiskinan sebesar US$1,10 per hari atau sekitar Rp15.380.

Menurut UNDP, tingkat kemiskinan itu belum terlihat di Myanmar sejak 2005, saat negara itu diperintah oleh rezim militer sebelumnya.

Menurut laporan tersebut, selama 15 tahun terakhir, Myanmar mampu mengurangi separuh tingkat kemiskinannya. Pada 2005, dari 48,2 persen menjadi 24,8 persen di 2017.

[Gambas:Video CNN]


3. Korut Tolak Ide Diplomasi Biden Soal Denuklirisasi

Korea Utara menolak ide pembicaraan dengan Washington dan menyebut diplomasi Amerika Serikat "palsu" setelah Presiden Joe Biden mengatakan pihaknya terbuka untuk negosiasi diplomatik soal denuklirisasi.

Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan melalui kantor berita setempat, KCNA, bahwa diplomasi tersebut "papan tanda palsu" dari Amerika Serikat untuk "menutupi tindakan permusuhannya".

Korut juga memperingatkan Presiden Biden bahwa dia telah membuat "blunder besar" dengan sikap yang "ketinggalan zaman" terhadap negara Asia itu.

Biden sebelumnya mengatakan dalam pidato pertamanya di depan Kongres, pada Rabu (28/4), bahwa dirinya akan menggunakan "diplomasi serta pencegahan keras" untuk menahan ambisi nuklir Korea Utara.

Gedung Putih kemudian mengatakan pada Jumat (30/4) bahwa gol mereka adalah tetap "denuklirisasi seutuhnya di Semenanjung Korea".

[Gambas:Video CNN]

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER