Kelompok Hamas, penguasa Jalur Gaza, Palestina, menggempur Israel dengan serangan roket dalam sepekan terakhir.
Hamas kembali menyerang Tel Aviv setelah bentrokan antara warga Palestina dan aparat keamanan Israel terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem sejak akhir April.
Bentrokan itu dipicu keputusan Israel menutup akses Masjid Al-Aqsa di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, bentrokan juga dipicu keputusan Israel untuk menggusur wilayah permukiman Muslim Palestina di Sheikh Jarrah, timur Yerusalem. Kini Israel memutuskan menunda rencana penggusuran.
Berikut rentetan serangan itu.
7 Mei 2021 - Setelah ketegangan selama berminggu-minggu, kepolisian Israel terlibat bentrok dengan pedemo Palestina di dekat Al-Aqsa. Pemicunya adalah penggusuran yang dialami delapan keluarga Palestina. Delapan keluarga Palestina itu kehilangan rumah mereka di Yerusalem setelah kalah banding dengan pemukim warga Yahudi dalam kasus hukum.
10 Mei - Bentrokan sporadis yang berlangsung selama beberapa hari di perbatasan Israel-Jalur Gaza menyebabkan ratusan warga Palestina terluka. Hamas pun menembakkan rentetan roket dari Gaza ke Israel setelah sempat menuntut Tel Aviv menarik pasukan dari kompleks Masjid Al-Aqsa.
Hujanan puluhan roket Hamas itu dilaporkan menyebabkan alarm peringatan berbunyi di Israel.
11 Mei - Israel tidak tinggal diam dan langsung membalas serangan roket Hamas dengan meluncurkan gempuran udara ke Jalur Gaza. Hamas mengklaim setidaknya 20 orang tewas akibat serangan udara Israel itu, termasuk sembilan di antaranya anak-anak.
Hamas juga mengatakan salah satu komandan mereka tewas dalam serangan udara Israel tersebut. Sementara itu, Israel mengklaim telah menghancurkan 130 target militer di Gaza dalam serangan balasan tersebut dan menewaskan 15 militan Hamas dan kelompok Jihad Islam.
12 Mei - Hamas tak ingin menyerah. Meski kapasitas militer tak secanggih Israel, kelompok tersebut kembali menembakkan setidaknya 130 roket ke arah Ibu Kota Tel Aviv. Gempuran Hamas itu memicu alarm peringatan ibu kota berbunyi.
Sayap pasukan bersenjata Hamas, Brigade Qassem, menyatakan bahwa serangan roket ini merupakan bukti dari ultimatum mereka untuk balas dendam atas gempuran Israel ke Jalur Gaza. Meski begitu, tidak ada laporan kerusakan atau korban akibat hujanan roket Hamas itu.
Namun, Bandara Internasional Israel, Ben Gurion, sempat menghentikan penerbangan karena serangan roket Hamas besar-besaran tersebut.
13 Mei - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan siap meningkatkan serangan terhadap Hamas dan militan Palestina lainnya di Jalur Gaza. Hamas pun menyatakan siap meladeni serangan Israel dan tak lama melepaskan 200 tembakan roket ke negara Zionis tersebut sebagai pembalasan atas serangan di sebuah blok menara di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menembakkan 110 roket ke arah Kota Tel Aviv dan 100 roket ke arah Beersheva.
13 Mei - Hamas mengatakan telah menembakkan roket besar seberat 250 kilogram ke Bandara Ramon, Israel, dekat Eilat. Bandara ini menjadi lokasi pengalihan penerbangan penumpang setelah Palestina melakukan gelombang peluncuran roket ke bandara utama Israel dekat Tel Aviv.
Sementara itu, Israel mengklaim militan Palestina di Gaza telah meluncurkan lebih dari 1.500 roket dalam empat hari terakhir.
13 Mei - Jumlah korban tewas di Gaza kian melonjak seiring memanasnya konflik Israel-Palestina dalam empat hari ke belakang. Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, korban tewas keseluruhan di Gaza saat ini telah mencapai 65 orang, termasuk 16 anak-anak.
Selain korban meninggal, Kementerian Kesehatan juga menyatakan 365 orang yang luka-luka.
14 Mei - Sejumlah maskapai ramai-ramai membatalkan penerbangan ke Israel usai bandara utama di negara itu dihujani roket oleh Hamas, Palestina.
British Airways, Virgin Atlantic, Lufthansa dan Iberia ikut membatalkan penerbangan ke Tel Aviv. Langkah ini diambil setelah maskapai penerbangan AS menghindari terbang ke Israel.