Menilik Jejak Upaya Damaikan Israel-Palestina

CNN Indonesia
Kamis, 20 Mei 2021 13:45 WIB
Berbagai upaya mendamaikan Palestina dan Israel dilakukan selama hampir setengah abad.
Ilustrasi bentrokan penduduk Palestina dengan aparat keamanan Israel. (AP/Majdi Mohammed)

2000 - KTT Camp David

Presiden AS, Bill Clinton, bertemu dengan pemimpin Palestina, Yasser Arafat dan PM Israel, Ehud Barak, di Camp David. Pertemuan itu gagal mencapai kesepakatan akhir dan memicu pemberontakan Palestina atau intifada kedua.

2000-2003 - Bush Declaration atau Peta Jalan Perdamaian Arab

George W Bush, menjadi presiden AS pertama yang menyerukan pembentukan negara Palestina. Dalam deklarasi damainya, Bush juga menyerukan negara Palestina hidup berdampingan dengan negara Israel "dalam perdamaian dan keamanan".

Sementara itu, Arab Saudi juga turut menyajikan rencana perdamaian yang didukung Liga Arab. Proposal damai itu berisikan penarikan penuh tentara Israel di wilayah pendudukan dan penerimaan Israel atas negara Palestina sebagai imbalan atas normalisasi relasi antara Tel Aviv dengan negara-negara Arab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, AS, Uni Eropa, Rusia, dan PBB turut menyajikan peta jalan menuju solusi dua negara permanen untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.


2007 - KTT Annapolis

Presiden Bush menjadi tuan rumah KTT Timur Tengah di Annapolis, Maryland. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan PM Israel, Ehud Olmert, setuju melanjutkan pembicaraan damai.

Olmert kemudian mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan tetapi penyelidikan korupsi terhadapnya dan perang yang meletus di Gaza pada 2008 membatalkan upaya damai tersebut.


2009 - Pidato PM Israel Benjamin Netanyahu

Dalam pidatonya di Universitas Bar-Ilan Israel, PM Netanyahu mengatakan pemerintahannya siap melanjutkan perjanjian damai dengan Palestina, termasuk mencakup pembentukan negara Palestina.

Namun, sebagai timbal balik, Netanyahu meminta pengakuan Palestina bahwa Israel merupakan "negara orang Yahudi".


2010 - Penangguhan Pendudukan Israel

Di bawah tekanan AS, Netanyahu menangguhkan 10 bulan pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Moratorium pemukiman itu lantas dilanjutkan dengan pembicaraan perdamaian. Namun, negosiasi perdamaian gagal berlanjut setelah masa moratorium pemukiman selesai dan Netanyahu menolak memperpanjang penangguhan tersebut.

Infografis yang berisi tentang linimasa perjalanan organisasi Hamas.(Astari Kusumawardhani)


2013-2014 - Negosiasi Washington yang Gagal

Menteri Luar Negeri AS saat itu, John Kerry, membujuk negosiator Israel-Palestina untuk melanjutkan pembicaraan damai. Namun, pembicaraan itu tidak membuahkan progres apa-apa sampai akhirnya ditangguhkan pada April 2014.

2019 - Proposal Damai Trump

Presiden AS, Donald Trump, mengajukan proposal perdamaian Israel-Palestina baru yang dianggapnya "kesepakatan abad ini".

Proposal tersebut fokus pada peningkatan perekonomian negara Arab, termasuk Palestina. Namun, dalam proposal damai itu, solusi pembentukan dua negara yang selama ini menjadi standar proses perdamaian Israel-Palestina yang diakui komunitas internasional tidak tercantum.

Presiden Abbas menolak proposal damai Trump tersebut yang dianggapnya berpihak pada Israel. Sejak itu, relasi AS-Palestina terus memburuk. Abbas bahkan memutus kontak dengan AS.

Di sisi lain, PM Netanyahu mendeklarasikan rencana Israel untuk resmi mencaplok permukiman di Tepi Barat dan sebagian besar Lembah Yordania. Hal itu diutarakan dalam janji kampanye pemilihan umum.

AS, melalui Menlu Mike Pompeo mendukung klaim Israel untuk membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat. Padahal sejak 1979 AS menganggap permukiman Israel di wilayah Tepi Barat, Palestina, ilegal, sama seperti komunitas internasional selama ini.

(rds/ayp)

HALAMAN:
1 2
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER