Menteri Luar negeri Palestina, Riad Al-Malki dan Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat dan PBB, Gilad Erdan saling melontarkan tuduhan ihwal 'genosida' selama debat khusus yang digelar Mejelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (20/5).
Kegiatan itu diagendakan guna membahas konflik panjang antara Israel dan kelompok militan di Palestina--termasuk di antaranya Hamas--yang belakangan kembali membara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seluruh dunia tetap diam dan menutup mata terhadap genosida seluruh keluarga Palestina," tutur Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Malki dalam pidatonya sebagaimana dikutip AFP.
Sementara itu di hadapan majelis sidang, Duta Besar Israel untuk AS dan PBB Gilad Erdan menuduh ada ketidakpedulian pada piagam Hamas.
"Piagam Hamas, seperti halnya Nazi yang berkomitmen untuk genosida orang-orang Yahudi," kata Erdan.
"Kami melihat upaya untuk menciptakan kesetaraan moral yang salah. Israel melakukan segala upaya untuk menghindari korban sipil. Hamas melakukan segala upaya untuk meningkatkan korban sipil," tuding Erdan.
![]() |
Jumlah penduduk di Jalur Gaza, Palestina, yang tewas akibat serangan Tentara Israel hingga kini mencapai 232 orang, termasuk 65 di antaranya anak-anak. Sementara sedikitnya 1.900 orang terluka.
Otoritas Hamas menyebut areal luas yang kini penuh puing-puing bangunan tersebut membuat sekitar 120.000 orang mengungsi.
Sedangkan jumlah korban tewas dari pihak Israel akibat serangan roket milisi Palestina dari Jalur Gaza tercatat sebanyak 12 orang.
Peperangan antara Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei, beberapa hari sebelum Idulfitri. Alasan Hamas menggelar serangan roket adalah membalas sikap aparat keamanan Israel yang menghalangi dan menyerang warga Palestina yang tengah beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Hamas juga beralasan serangan itu untuk membalas sikap pemukim ilegal Israel yang hendak mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.
Sedangkan Israel menyatakan membalas serangan Hamas dan berupaya melindungi penduduknya dari teror.
Majelis Umum PBB menggelar rapat debat khusus terkait konflik Israel-Palestina pada Kamis (20/5) pagi waktu New York.
Sementara diplomasi berjalan, bentrok Israel dan Hamas terus berlangsung. Israel bertekad terus menggempur Gaza hingga Hamas lumpuh meski telah ada seruan internasional untuk gencatan senjata.
"Bagaimana bisa sebuah upaya pendudukan punya hak untuk mempertahankan diri, sementara seluruh rakyat di bawah pendudukan itu dirampas hak-haknya?" ucap Menteri Palestina merespons klaim pembelaan diri Israel.
"Mari hentikan pembantaian ini," pungkas dia.
![]() |