Kepolisian Malaysia memastikan kecelakaan maut yang menyebabkan sebuah mobil meledak hingga terbelah dua dan menewaskan pengendaranya pada pekan lalu bukan karena serangan pesawat nirawak (drone).
Kepala Kepolisian Kelantan, Shafien Mamat, mengatakan bahwa hingga kini tim gegana Bukit Aman dan pemadam kebakaran masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
Shafien melontarkan pernyataan ini untuk mengklarifikasi pesan viral yang menyebutkan bahwa ledakan mobil tersebut disebabkan serangan drone. Beberapa pihak juga berasumsi mobil tersebut meledak akibat sambaran petir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil penyelidikan akan diketahui secepatnya setelah kedua unit menyelesaikan investigasi. Berdasarkan informasi awal dari saksi, terlihat asap keluar dari kap mobil sebelum terjadi ledakan," kata Shafien seperti dikutip media Negeri Jiran, Astro Awani, pada Minggu (23/5).
Kecelakaan ini terjadi pada Jumat (21/5) di Persimpangan Kampung Sireh, Kota Bharu, Malaysia, sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Insiden itu menjadi menjadi viral di media sosial karena disebut-sebut terjadi akibat serangan drone.
Karena penyelidikan belum selesai, Shafien menuturkan bahwa kepolisian masih menutup lokasi kejadian.
Sementara itu, dilansir kantor berita Bernama, Shafien menuturkan penyelidikan sementara menemukan sejumlah kembang api di dalam mobil itu.
Shafien menuturkan bahwa pria pengendara mobil yang tewas itu diidentifikasi berusia sekitar 50 tahunan dan bernama Wan Hassan Wan Ali.
"Ledakan dahsyat itu menyebabkan tubuh korban terlempar sekitar 20 meter dari kendaraannya. Beberapa anggota tubuhnya seperti kedua kakinya putus," katanya kepada wartawan.
Istri Wan Hassan, Faridah Husin, mengaku syok dengan kejadian yang merenggut suaminya tersebut. Selain istri, Wan Hassan juga meninggalkan dua putri dan seorang putra.
Ledakan mobil tersebut juga menyebabkan setidaknya lima kendaraan yang berada di dekatnya rusak, termasuk satu mobil ikut terbakar.
Sebanyak empat orang yang berada di dekat mobil meledak pun ikut terluka saat insiden berlangsung, termasuk seorang polisi. Shafien menuturkan bahwa keempat korban luka telah dilarikan ke Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II.
(rds/has)