Penikaman Stasiun Yerusalem hingga Milisi Myanmar Lawan Junta
Sejumlah berita meramaikan kabar internasional Senin (24/5), mulai dari dua pemuda Israel ditikam di stasiun di Yerusalem hingga milisi rakyat Myanmar mengklaim menewaskan 40 personel militer.
1. Dua Pemuda Israel Ditikam dalam Stasiun di Yerusalem
Meski Israel dan milisi di Jalur Gaza sudah menyepakati gencatan senjata, situasi di kawasan masih panas. Pada Senin, seorang penyerang dilaporkan menikam dua pemuda Israel di stasiun trem Yerusalem.
Pelaku penikaman disebut turut tewas di tempat kejadian setelah ditembak mati oleh aparat Israel.
Pusat medis Hadassah menyatakan dua pria korban penikaman berusia 20 tahunan. Salah satu korban mengalami luka sedang, sementara korban lainnya merupakan personel tentara.
Hingga kini, belum diketahui motif pelaku. Namun, insiden terjadi tidak jauh dari Syekh Jarrah, wilayah Palestina yang rencananya akan digusur Israel dan memicu bentrokan antara kedua belah pihak dalam beberapa pekan terakhir.
2. Milisi Rakyat Myanmar Klaim Tewaskan 40 Personel Militer
Pergerakan antikudeta di Myanmar juga masih panas. Pada akhir pekan lalu, salah satu milisi rakyat bersenjata di negara bagian Kayah, Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), mengklaim menewaskan 40 anggota militer dalam baku tembak.
Media lokal Myanmar, The Irrawady, melaporkan bahwa baku tembak itu terjadi di Moe Bye pada Minggu pagi.
PDF menyatakan bahwa awalnya, pasukan rezim tanpa pandang bulu menembaki rumah warga menggunakan artileri. Akibat insiden itu dua orang terluka dan sejumlah rumah hancur.
Melihat kebrutalan aparat, PDF memutuskan untuk melawan balik. Mereka akhirnya merebut pos polisi Myanmar dan membakarnya.
3. Jet Maskapai Ryanair 'Dibajak' Belarus untuk Tangkap Aktivis
Di belahan Barat, pemerintah Belarus dilaporkan memaksa jet milik maskapai Inggris, Ryanair, untuk mendarat di bandara Minsk agar mereka dapat menangkap seorang aktivis pro-oposisi, Roman Protasevich.
DilansirCNN, Selasa (25/5), peristiwa itu terjadi pada Minggu (23/5) lalu terhadap pesawat maskapai Ryanair dengan kode penerbangan 4978. Saat itu, pesawat dalam perjalanan dari Athena, Yunani, menuju Lithuania.
Menurut saksi yang berada di pesawat, pilot mendadak menyatakan pesawat itu harus mendarat darurat di Minsk akibat kendala teknis.
Saat mendengar pengumuman itu, Protasevich langsung berdiri dari kursi dan mengambil tas berisi perangkat elektronik seperti komputer jinjing hingga ponsel.
Menurut penuturan seorang saksi yang berada di pesawat dan duduk persis di belakang Protasevich, Marius Rutkauskaus, begitu pilot menyampaikan pengumuman, wajah Protasevich langsung murung. Dia bahkan mengatakan kepada sejumlah penumpang bakal dihukum mati.
Menurut pernyataan Ryanair, awak mereka diberi tahu oleh menara pengawas di Minsk supaya segera turun karena ada ancaman. Mereka lalu diperintahkan mendarat di Bandara Minsk.
Namun, Wakil Komandan Angkatan Udara Belarus, Mayjen Andrey Gurtsevich, membantah tuduhan memaksa pesawat Ryanair mendarat. Menurutnya, mereka menyatakan kepada pilot Ryanair ada sebuah ancaman keamanan di pesawat itu.
Dia pun mengutus jet tempur MiG29 untuk mengawal pesawat Ryanair hingga mendarat. Setelah pesawat mendarat, dilaporkan ada enam orang turun dan tidak melanjutkan penerbangan. Diduga mereka adalah Protasevich dan sejumlah agen intelijen yang diutus untuk membuntuti.
(has)