Cerita WNI di Malaysia Bersiap Menghadapi Lockdown Kedua

CNN Indonesia
Senin, 31 Mei 2021 16:09 WIB
Ilustrasi lockdown di Malaysia. (AP/Vincent Thian)
Jakarta, CNN Indonesia --

Malaysia akan memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) total selama dua pekan mulai Selasa (1/6) besok hingga 14 Juni. Langkah itu ditempuh karena negara itu mengalami lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Pada Sabtu (29/5), Malaysia mencatat kasus harian positif Covid-19 mencapai 9,020 kasus. Angka itu dinilai tertinggi selama pandemi menyerang.

Hingga kini, total kasus covid di Malaysia mencapai 566 ribu orang dengan 2.729 kematian.

Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Malaysia, Muhammad Rajiv Syarif menceritakan kondisi menjelang penguncian wilayah di negeri Jiran tersebut.

Diketahui warga Malaysia berbondong-bondong ke pasar atau supermarket untuk belanja besar-besaran kebutuhan harian sebelum lockdown diterapkan.

"Karena memang tren ini sudah terulang lagi di tahun lalu, besok karena hari terakhir normal dan pelaksanaan lockdown Selasa," kata Rajiv kepada CNNIndonesia TV, Minggu (30/5).

Rajiv mengungkapkan para WNI tak mengikuti tren panic buying untuk memenuhi kebutuhan pokok.

"Saya dan teman-teman di rumah akan mulai perbelanjaan serupa namun tidak mengikuti tren panic buying karena kita juga sudah jauh-jauh hari menyediakan kebutuhan pokok di kos-kosan kita," jelas Rajiv kepada CNNIndonesia TV, Minggu (30/5).

Selaku Dewan Penasihat Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Malaysia, Rajiv mengungkapkan pihaknya telah bekerja sama dengan duta besar RI yang ada di Kuala Lumpur untuk mendata mahasiswa yang memerlukan bantuan selama lockdown.

"Apakah itu bantuan ataupun up date sehingga informasi ini bisa diambil alih langsung oleh pemerintah Malaysia," katanya.

Rajiv mengaku, ia dan mahasiswa Indonesia lain senantiasa mengikuti perkembangan informasi mengenai Covid-19 di Malaysia. Tak hanya itu, ia juga menyebut sebagian besar WNI telah divaksin, termasuk dirinya.

Meskipun lockdown total, menurut Rajiv pemerintah Malaysia akan tetap mengizinkan pabrik yang esensial tetap beroperasi. Seperti pabrik makanan- minuman dan obat-obatan.

"Ada diizinkan 17 sektor yang dibuka selama proses dua minggu lockdown. Terutama salah satunya aspek ekonomi esensial seperti supermarket dan pasar raya," ujarnya.

Selain itu, bagi pasangan suami-istri yang ingin keluar juga tak boleh melewati perbatasan. Olahraga pun dibatasi, hanya jogging yang diizinkan pemerintah.

Selama lockdown, setiap rumah hanya dua orang yang diizinkan keluar untuk melakukan hal-hak yang esensial. Mereka hanya boleh bepergian dalam radius 10 kilometer dari tempat tinggal masing-masing.

(isa/ayp)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK